Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Disebut "Tentara Bayaran" AS yang Bunuh Ilmuwan Nuklir Top Iran

Kompas.com - 28/11/2020, 14:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (28/11/2020), menuduh Israel bertindak sebagai "tentara bayaran" Amerika Serikat (AS) untuk membunuh salah satu ilmuwan nuklir terkemuka Teheran.

"Sekali lagi, tangan jahat dari arogansi global dengan rezim Zionis, sebagai tentara bayaran, telah ternoda dengan darah putra bangsa ini," ucap Rouhani dalam sebuah pernyataan resminya yang dilansir dari AFP pada Sabtu (28/11/2020).

Iran umumnya menggunakan istilah "arogansi global" untuk merujuk pada Amerika Serikat dan rezim Zionis adalah Israel. 

Baca juga: Israel Dituding Bunuh Ilmuwan Top Iran Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi

Kementerian Pertahanan Iran mengatakan, iluwan terkemuka bernama Mohsen Fakhrizadeh "terluka parah" ketika penyerang menargetkan mobilnya, sebelum terlibat baku tembak dengan pengawalnya dalam serangan di luar Teheran pada Jumat.

Ia menambahkan bahwa Fakhrizadeh yang mengepalai organisasi penelitian dan inovasi kementerian, tewas setelah petugas medis gagal untuk menyelamatkan nyawanya dari luka parah.

Baca juga: Seorang Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Diserang di dalam Mobil

Rouhani bersumpah bahwa kematiannya "tidak mengganggu" kemajuan ilmiah Iran dan menekankan bahwa pembunuhan itu dilakukan, karena "kelemahan dan ketidakmampuan" musuh-musuh Teheran untuk menghalangi kemajuan nuklir yang dilakukan Iran.

Dia menyampaikan belasungkawa kepada "komunitas ilmiah dan orang-orang revolusioner Iran."

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan pada Jumat bahwa ada "indikasi serius peran Israel" dalam pembunuhan itu.

Baca juga: Israel Sudah Bersiap jika Trump Menyerang Iran Sebelum Lengser dari Gedung Putih

Amerika Serikat memberikan sanksi kepada Fakhrizadeh pada 2008 untuk "aktivitas dan transaksi yang berkontribusi pada pengembangan program nuklir Iran".

Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah menggambarkan sosok Fakhrizadeh sebagai bapak program senjata nuklir Iran.

Baca juga: 800 Hari Ditahan di Penjara Iran, Akademisi Ini Alami Penderitaan Traumatis

Fakhrizadeh menjadi sasaran saat melakukan perjalanan di dekat kota Absard di wilayah Damavand timur provinsi Teheran.

The New York Times mengatakan seorang pejabat Amerika dan dua pejabat intelijen lainnya mengonfirmasi bahwa Israel berada di balik serangan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga: Beri Peringatan ke Iran, Trump Kirim Pesawat Pengebom B-52

Pembunuhan itu terjadi kurang dari 2 bulan sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden menjabat.

Biden telah berjanji untuk kembali berdiplomasi dengan Iran setelah 4 tahun hawkish di bawah Donald Trump, yang menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018 dan mulai menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com