Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Dituding Bunuh Ilmuwan Top Iran Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi

Kompas.com - 28/11/2020, 07:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menuding Israel hendak memprovokasi perang dengan membunuh ilmuwan nuklir top mereka, Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi.

Fakhrizadeh-Mahabadi, profesor bidang fisiksa dan mantan perwira Garda Revolusi Iran, tewas setelah mobilnya dihujani senapan mesin dan disusul suara ledakan.

Kematiannya terjadi dua tahun setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memeringatkan dunia agar "mengingat namanya dengan baik".

Baca juga: Seorang Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Diserang di dalam Mobil

Pembunuhan membuat Teheran sangat berat. Sebab Januari lalu, komandan top mereka, Qasem Soleimani, dibunuh drone AS di Baghdad, Irak.

Kepala staf militer Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menyatakan, kematian Fakhrizadeh-Mahabadi adalah pukulan telak bagi sistem keamanan mereka.

Bagheri pun mengancam akan ada balas dendam yang pedih. Sementara Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyebut ada keterlibatan Israel dalam insiden ini.

Sementara Timur Tengah bersiap untuk pembalasan Teheran, foto-foto mobil Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi mulai beredar di media sosial.

Dilansir Daily Mail Jumat (27/11/2020), dalam foto itu nampak kaca mobil yang dilubangi peluru serta darah yang berceceran di jalan.

Teheran pun menunjuk musuhnya sebagai dalang pembunuhan Fakhrizadeh-Mahabadi, di mana mereka yakin si peneliti dibunuh atas perintah Presiden S Donald Trump.

Baca juga: Israel Sudah Bersiap jika Trump Menyerang Iran Sebelum Lengser dari Gedung Putih

Penasihat militer Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Hossein Dehghan, berkoar mereka bakal memberi pembalasan cepat ke si pembunuh.

"Di hari akhir karier politik mereka... sekutu (Trump), si Zionis berusaha menekan Iran dan menciptakan perang skala besar," kata Dehghan.

Di Telegram, kanal yang diyakini dekat dengan garda revolusi menyatakan, sebuah pertemuan darurat digelar Dewan Keamanan Tertinggi Iran dengan para komandan militer.

Kabar serangan itu mendapatkan respons dari Tel Aviv. Begitu juga dari pihak AS seperti Pentagon, CIA, Gedung Putih, maupun tim transisi presiden terpilih Joe Biden.

Namun New York Times mengutip sumber pejabat AS dan intelijen memberitakan, Tel Aviv memang berada di balik serangan itu tanpa menyebutnya lebih detil.

Baca juga: Beri Peringatan ke Iran, Trump Kirim Pesawat Pengebom B-52

Fakhrizadeh-Mahabadi disebut oleh intelijen dunia Barat dan Israel sebagai sosok yang memimpin pengembangan senjata nuklir Iran yang berhenti pada 2003.

Robert Malley, mantan penasihat Iran untuk Barack Obama berujar, insiden itu adalah manuver terbaru pemerintahan Trump yang bisa membuat Biden kesulitan untuk memulihkan diplomasi.

"Satu tujuan yang pasti, mereka berusaha menghancurkan ekonomi dan program nuklir Iran sebisa mungkin. Membuat rumit upaya Presiden Biden memulihkan diplomasi," ujar Malley.

Pembunuhan ini terjadi beberapa hari setelah Tel Aviv dikabarkan bersiap jika Trump memerintahkan menyerang Iran, jelang berakhirnya masa jabatannya.

Baca juga: Sniper Iran Unggah Foto Provokasi Targetkan Presiden Azerbaijan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com