Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Sudah Bersiap jika Trump Menyerang Iran Sebelum Lengser dari Gedung Putih

Kompas.com - 26/11/2020, 17:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Militer Israel dilaporkan sudah bersiap jika Presiden AS Donald Trump jadi menyerang Iran, sebelum dia lengser dari Gedung Putih.

Berdasarkan pemberitaan beberapa media, kabar ini terjadi setelah momen jelang hengkangnya presiden merupakan "momen yang sensitif".

Jurnalis Barak Ravid melaporkan kepada Axios, Tel Aviv sudah memerintahkan kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk menyiapkan rencana jika serangan itu terjadi.

Baca juga: Beri Peringatan ke Iran, Trump Kirim Pesawat Pengebom B-52

Rencana itu tidak saja persiapan jika Trump menyerang situs nuklir Iran, seperti yang sudah dikabarkan sejumlah media pada pekan lalu.

Namun mereka juga bersiap jika Teheran membalas, dan mengerahkan proksinya yang tersebar baik di Suriah, Lebanon, hingga Jalur Gaza.

Namun, Ravid yang mengutip sumber internal Tel Aviv mencatat, perintah persiapan itu tak didasarkan pada laporan intelijen bahwa serangan akan segera terjadi.

Si sumber menerangkan mereka hanya merepons "waktu yang sangat sensitif" sebelum Trump meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari nanti.

Laporan Ravid terjadi beberapa hari setelah media Israel, Channel 31, menyebutkan dua negara hendak menggelar operasi rahasia sebelum Trump lengser.

Sebelumnya, New York Times memberitakan presiden 74 tahun itu sudah meminta opsi terkait rencananya menggelar serangan ke Iran.

Baca juga: Aliansi Iran Pasang Waspada Tinggi Jelang Berakhirnya Masa Jabatan Trump

Dilansir Russian Today Kamis (26/11/2020), fokusnya adalah Natanz, fasilitas pengayaan uranium yang dipunyai musuh Arab Saudi dan Israel tersebut.

Namun, rencana presiden dari Partai Republik itu mendapat larangan dari para penasihatnya, yang khawatir bakal terjadi perang besar jika operasi tetap dilancarkan.

Teheran sendiri, meski telah memprediksi AS takkan berani berbuat senekat itu, sudah menekankan bakal "membalas dengan keras" jika diserng.

Hubungan dua negara begitu memburuk sejak Trump menjadi Presiden AS pada Januari 2017, di mana dia secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.

Baca juga: Terungkap, Trump Sempat Berniat untuk Serang Situs Nuklir Iran

Dia melanjutkan tekanannya dengan menjatuhkan serangkaian sanksi ke Teheran, dan berjanji membuat kegiatan ekspor negara itu menjadi nol.

Kedua negara nyaris terlibat konflik besar pada awal tahun ini, setelah Washington membunuh komandan top Iran, Qasem Soleimani, di Irak.

Teheran kemudian membalasnya dengan menghujani dua pangkalan militer milik AS dan sekutunya di Irak, dan membuat Trump sempat berniat membalas.

Namun dalam konferensi pers beberapa hari sesudahnya, sang presiden menyatakan bahwa mereka tak perlu merespons serangan di dua pangkalan mereka.

Baca juga: Trump Berencana Serang Situs Nuklirnya, Ini Respons Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com