Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran Bersumpah akan Membalas

Kompas.com - 28/11/2020, 16:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Zarif menyalahkan Israel atas serangan itu dengan mengatakan itu memiliki "indikasi serius peran Israel".

Nama Fakhrizadeh secara khusus disebutkan dalam presentasi PM Israel Benjamin Netanyahu tentang program nuklir Iran pada April 2018.

Sementara ini, belum ada komentar dari Israel tentang pembunuhan itu.

The New York Times mengutip 3 pejabat AS, termasuk 2 pejabat intelijen, yang mengatakan Israel berada di balik serangan itu.

Baca juga: Israel Sudah Bersiap jika Trump Menyerang Iran Sebelum Lengser dari Gedung Putih

Apa konteksnya?

Berita pembunuhan itu muncul di tengah kekhawatiran baru tentang peningkatan jumlah uranium yang diperkaya dan diproduksi negara itu.

Uranium yang diperkaya merupakan komponen penting untuk pembangkit tenaga nuklir sipil dan senjata nuklir militer.

Kesepakatan 2015 dengan 6 kekuatan dunia telah membatasi produksinya, tetapi sejak Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan pada 2018, Iran telah dengan sengaja mengingkari perjanjiannya.

Joe Biden telah berjanji untuk terlibat kembali dengan Iran ketika dia menjadi presiden AS pada Januari, meskipun ada tentangan lama dari Israel.

Mantan kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA), John Brennan, mengatakan pembunuhan ilmuwan itu adalah tindakan "kriminal" dan "sangat sembrono" yang berisiko memicu konflik di wilayah tersebut.

Dalam serangkaian tweet, dia mengatakan kematian Fakhrizadeh "berisiko terjadinya pembalasan mematikan dan babak baru konflik regional".

Brennan menambahkan bahwa dia tidak tahu "apakah pemerintah asing mengizinkan atau melakukan pembunuhan Fakhrizadeh".

Baca juga: 800 Hari Ditahan di Penjara Iran, Akademisi Ini Alami Penderitaan Traumatis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com