Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran Bersumpah akan Membalas

Kompas.com - 28/11/2020, 16:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran telah bersumpah akan membalas tindakan pihak yang telah menyerang hingga tewas ilmuwan nuklir terkemuka negaranya pada Jumat (27/11/2020) yang saat itu berada di dalam mobil di jalan tidak jauh dari Teheran.

Serangan yang menargetkan Mohsen Fakhrizadeh tejadi di tengah eskalasi ketegangan besar yang berisiko menempatkan Timur Tengah pada situasi perang baru.

Mohsen Fakhrizadeh adalah ilmuwan nuklir terkemuka dari Iran yang secar tiba-tiba di jalan mendapatkan serangan bahan peledak dan tembakan senapan mesin di kota Absard, 70 kilometer dari timur Teheran, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Jumat (27/11/2020).

Saat ini belum ada klaim tanggung jawab dari pihak tertentu, tetapi menteri luar negeri Iran Mohammad Javad kuat menduga serangan itu dilakukan oleh Israel.

Hosseiin Deghan, penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah akan melakukan pembalasan.

Baca juga: Israel Disebut Tentara Bayaran AS yang Bunuh Ilmuwan Nuklir Top Iran

"Kami akan menyerang para pembunuh ilmuwan yang tertindas ini bagaikan guntur dan akan membuat mereka menyesali tindakan mereka," Hossein Dehghan dalam tweet-nya.

Pembunuhan ilmuwan nuklir di Iran itu terlihat sama parahnya dengan pembunuhan yang dilakukan pasukan AS dari komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, Qassem Soleimani pada Januari, seperti yang dilansir dari The Guardian.

Israel yang menghadapi tuduhan pembunuhan ilmuwan nuklir Iran pada pekan terakhir pemerintahan Trump, untuk mencoba memprovokasi Iran dengan harapan menutup kemungkinan rekonsiliasi antara Teheran dan pemerintahan AS yang dipimpin oleh Joe Biden.

Amos Yadlin, Mantan Kepala Intelijen Angkatan Pertahanan Israel, mengatakan, "Dengan waktu yang tersisa untuk Trump, langkah seperti itu (serangan) dapat membawa Iran ke respon kekerasan, yang akan memberikan dalih kepada pimpinan AS untuk melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.”

Baca juga: Israel Dituding Bunuh Ilmuwan Top Iran Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi

Presiden Iran Hassan Rouhani berkata, "Sekali lagi, tangan jahat dari arogansi global diwarnai dengan darah dari rezim Zionis sebagai tentara bayaran."

Pernyataan Rouhani merujuk pada kerja sama AS yang biasa ia sebut sebagai "arogansi global" dengan Israel sebagai "rezim Zionis".

"Pembunuhan Fakhrizadeh menunjukkan keputusasaan musuh kita dan kedalaman kebencian mereka...Serangan itu tidak akan memperlambat pencapaian kita," terang Rouhani seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (28/11/2020).

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengimbau masyarakat internasional untuk "mengutuk tindakan teror negara tersebut".

"Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini," kata Zarif dalam sebuah tweet.

Baca juga: Seorang Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Diserang di dalam Mobil

Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi mengatakan pembunuhan itu jelas melanggar hukum internasional dan seperti dirancang untuk mendatangkan malapetaka di wilayah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com