Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 permukiman dan desanya dari kependudukan Armenia dalam beberapa pekan terakhir.
Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.
Turki menyambut gencatan senjata sebagai "kemenangan besar" bagi Azerbaijan.
Menyusul kesepakatan perdamaian yang ditengahi Rusia yang ditandatangani antara Yerevan dan Baku, penduduk Armenia di daerah yang dimenangkan Azerbaijan memiliki waktu hingga 15 November untuk meninggalkan daerah itu.
Namun, tenggat waktu tersebut telah diperpanjang 10 hari lagi dengan alasan kemanusiaan.
Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?
Parlemen Turki pada Selasa (17/11/2020) menyetujui pengerahan tentara Turki ke Azerbaijan.
Pada Senin, kepresidenan Turki mengajukan mosi ke Parlemen tentang penempatan pasukan ke Azerbaijan untuk memantau perjanjian gencatan senjata di wilayah Nagorno-Karabakh.
Mosi mengatakan pembentukan "Pusat Gabungan" di wilayah Azerbaijan untuk mengamati gencatan senjata telah disepakati.
Turki dan Rusia akan bersama-sama ambil bagian di pusat ini sesuai permintaan Azerbaijan.
Pengerahan pasukan Turki yang disebutkan dalam mosi itu dianggap "akan menguntungkan dan mensejahterakan orang-orang di kawasan itu". Selain itu, bahwa langkah itu juga akan menjadi kepentingan nasional Turki.
Beberapa hal itu akan menjadi pembicaraan 2 hari di ibu kota Ankara dengan para pejabat Rusia, tentang bagaimana kedua kekuatan regional itu bersama-sama menerapkan gencatan senjata yang ditengahi Rusia yang ditandatangani pada pekan lalu.
Baca juga: Azerbaijan Perpanjang Tenggat Waktu Armenia Kosongkan Distrik Kalbajar sebagai Rasa Kemanusiaan
Turki dan Rusia saat ini masih terus memenuhi perjanjian damai Nagorno-Karabakh.
Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan dalam pertemuan dengan pejabat kementerian dan komandan pada Selasa, menjelang persetujuan untuk pengerahan pasukan.
Akar berbicara pada pertemuan konferensi video yang dihadiri oleh wakil menteri pertahanan Yunus Emre Karaosmano?lu dan Alparslan Kavakl?o?lu, Kepala Staf Umum Jenderal Ya?ar Güler dan panglima tertinggi militer Turki.
Mengacu pada kesepakatan damai yang baru-baru ini ditandatangani, Akar mengatakan kerangka tersebut membutuhkan persyaratan yang didefinisikan dengan baik.