Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden dan Wakil Presiden Azerbaijan Kunjungi Wilayah Bekas Pendudukan Armenia Hampir 3 Dekade

Kompas.com - 18/11/2020, 11:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 permukiman dan desanya dari kependudukan Armenia dalam beberapa pekan terakhir.

Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.

Turki menyambut gencatan senjata sebagai "kemenangan besar" bagi Azerbaijan.

Menyusul kesepakatan perdamaian yang ditengahi Rusia yang ditandatangani antara Yerevan dan Baku, penduduk Armenia di daerah yang dimenangkan Azerbaijan memiliki waktu hingga 15 November untuk meninggalkan daerah itu.

Namun, tenggat waktu tersebut telah diperpanjang 10 hari lagi dengan alasan kemanusiaan.

Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?

Turki menyetujui untuk mengirim pasukan

Parlemen Turki pada Selasa (17/11/2020) menyetujui pengerahan tentara Turki ke Azerbaijan.

Pada Senin, kepresidenan Turki mengajukan mosi ke Parlemen tentang penempatan pasukan ke Azerbaijan untuk memantau perjanjian gencatan senjata di wilayah Nagorno-Karabakh.

Mosi mengatakan pembentukan "Pusat Gabungan" di wilayah Azerbaijan untuk mengamati gencatan senjata telah disepakati.

Turki dan Rusia akan bersama-sama ambil bagian di pusat ini sesuai permintaan Azerbaijan.

Pengerahan pasukan Turki yang disebutkan dalam mosi itu dianggap "akan menguntungkan dan mensejahterakan orang-orang di kawasan itu". Selain itu, bahwa langkah itu juga akan menjadi kepentingan nasional Turki.

Beberapa hal itu akan menjadi pembicaraan 2 hari di ibu kota Ankara dengan para pejabat Rusia, tentang bagaimana kedua kekuatan regional itu bersama-sama menerapkan gencatan senjata yang ditengahi Rusia yang ditandatangani pada pekan lalu.

Baca juga: Azerbaijan Perpanjang Tenggat Waktu Armenia Kosongkan Distrik Kalbajar sebagai Rasa Kemanusiaan

Turki, Rusia bekerjasama

Turki dan Rusia saat ini masih terus memenuhi perjanjian damai Nagorno-Karabakh.

Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan dalam pertemuan dengan pejabat kementerian dan komandan pada Selasa, menjelang persetujuan untuk pengerahan pasukan.

Akar berbicara pada pertemuan konferensi video yang dihadiri oleh wakil menteri pertahanan Yunus Emre Karaosmano?lu dan Alparslan Kavakl?o?lu, Kepala Staf Umum Jenderal Ya?ar Güler dan panglima tertinggi militer Turki.

Mengacu pada kesepakatan damai yang baru-baru ini ditandatangani, Akar mengatakan kerangka tersebut membutuhkan persyaratan yang didefinisikan dengan baik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com