BAKU, KOMPAS.com - Untuk kali kedua dalam satu pekan, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev meminta ganti rugi dari Armenia atas kerusakan infrastruktur di wilayah-wilayah Karabakh.
Presiden Aliyev meminta ganti rugi selama 30 tahun.
"Pihak musuh telah menghancurkan seluruh infrastruktur. Mereka akan mempertanggungjawabkan segalanya di pengadilan internasional."
Baca juga: Armenia Kalah Perang dari Azerbaijan, Nagorno-Karabakh Masuki Babak Baru
"Saya katakan, saya ingin mengulangi lagi bahwa struktur internasional, para pakar akan dilibatkan, semua kerusakan akan dikalkulasikan dan kami akan meminta kompensasi selama 30 tahun. Hari ini mereka menghancurkan Kalbajar, rumah-rumah, hutan-hutan. Mereka juga akan mempertanggungjawabkan semua itu," ujar Aliyev dikutip dari Al Masdar.
Penggalan pidato Aliyev diunggah sang istri di media sosial.
Aliyev pada Senin mengunjungi distrik-distrik di Fuzuli dan Jabrayil yang kini dikendalikan oleh pasukan militer Azerbaijan.
Baca juga: Erdogan Ingin Kirim Pasukan Turki ke Nagorno-Karabakh demi Membentuk Pusat Perdamaian
Pada 10 November, pemimpin Rusia, Azerbaijan, dan Armenia, yaitu Vladimir Putin, Ilham Aliyev, dan Nikol Pashinyan, menandatangani pernyataan gabungan penghentian total pertempuran di Nagorno-Karabakh.
Berdasarkan pernyataan itu, Armenia dan Azerbaijan berhenti di posisi pendudukan mereka. Sejumlah distrik akan berada di bawah kendali Baku, kedua pihak akan bertukar tahanan dan penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan di sepanjang jalur kontak juga koridor Lachin yang menghubungkan Karabakh dengan Armenia.
Menurut Presiden Armenia, Pashinyan, keputusan untuk penandatanganan perjanjian itu sangat sulit baginya.
Baca juga: 2.317 Tentara Armenia Tewas dalam Perang Lawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh
Namun, jika dia tidak menandatangani perjanjian itu, situasinya akan menjadi lebih parah bagi Armenia. Sementara itu, menurut Aliyev, penandatanganan itu adalah penyerahan oleh Armenia.
Pashinyan mengatakan, keputusan untuk menandatangani perjanjian itu sangat sulit baginya. Menurut dia, jika dokumen itu tidak ditandatangani, akan lebih parah bagi Armenia. Aliyev menyebut penandatanganan pernyataan itu sebagai bentuk penyerahan oleh Armenia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.