Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beijing Desak AS Hentikan Intimidasi terhadap Perusahaan China

Kompas.com - 14/11/2020, 16:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sumber Xinhua

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Jumat (13/11/2020) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melihat dengan benar kebijakan integrasi militer-sipil China, serta menghentikan intimidasi tak berdasar terhadap perusahaan-perusahaan China tertentu dengan dalih keamanan nasional.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyampaikan pernyataan itu pada sebuah konferensi pers, sebagai tanggapan atas pertanyaan perihal perintah eksekutif terbaru Presiden AS Donald Trump, yang melarang warga Amerika berinvestasi di perusahaan-perusahaan China yang memiliki hubungan dengan aparat militer China.

Baca juga: Kemenangan Joe Biden Bakal Untungkan Negara Ini untuk Lawan China

Seraya berjanji akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan China, Wang mengatakan pemerintah AS secara keji memfitnah dan menghina kebijakan integrasi militer-sipil China, di balik motif politik dan menyalahgunakan kekuasaan negara dengan mengintimidasi perusahaan China.

Dia menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip persaingan pasar serta aturan ekonomi dan perdagangan internasional, yang juga sangat mengganggu kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi normal antara China dan AS.

Baca juga: Muslim, China, dan Aborigin adalah Kelompok Minoritas yang Jadi Target Rasisme

Wang menambahkan bahwa langkah tersebut secara serius akan melanggar hak dan kepentingan sah perusahaan China, serta merugikan kepentingan investor internasional, termasuk yang berasal dari AS.

Juru bicara itu mendesak AS untuk menarik keputusan keliru tersebut.

Baca juga: Akhirnya, China Ucapkan Selamat Kepada Presiden AS Terpilih Joe Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com