Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Joe Biden yang Terus Maju Meski Dihantam Berbagai Tragedi

Kompas.com - 31/10/2020, 22:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, telah lama memakan asam garam di panggung politik AS. Berulang kali pula, ia harus tegar menghadapi tragedi dalam kehidupan pribadinya.

Biden menawarkan pengalamannya di bidang pelayanan publik untuk memimpin negara itu melewati masa-masa tidak menentu seperti saat ini.

Wabah corona, krisis kesehatan dan ancaman krisis ekonomi adalah sejumlah masalah yang tengah dihadapi AS. Dan menurut Biden, presiden saat ini yaitu Donald Trump sangat lamban dalam mengatasi berbagai persoalan.

Karir politik Biden memang panjang. Ia telah menjadi senator untuk negara bagian Delaware sejak 1972 selama enam kali masa jabatan.

Ia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden dari 2009 hingga 2017 selama pemerintahan Barrack Obama.

Baca juga: Trump atau Biden, Siapa yang Lebih Disukai Warga Arab di Timur Tengah?

Saat inilah Biden secara vokal mendukung kesetaraan pernikahan bagi individu LGBTQ. Ia juga mengungkapkan dukungan awal terhadap Undang-Undang Kesetaraan.

Karena karirnya yang panjang, Biden juga tidak lepas dari berbagai kontroversi. Media Inggris BBC menuliskan bahwa Biden pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden pada 1988 tetapi mundur setelah mengaku menjiplak pidato pemimpin Partai Buruh Inggris, Neil Kinnock.

Ia juga pernah dikritik pada awal karirnya karena memihak kaum segregasionis dalam masalah integrasi rasial di sekolah-sekolah.

Namun seperti dikutip dari harian The New York Times, apabila nantinya berhasil terpilih menjadi presiden, Biden akan menjadi presiden tertua di AS karena pada saat inagurasi ia akan berusia 78 tahun.

Presiden Trump yang saat ini berusia 74 tahun bila terpilih kembali juga akan menjadi presiden yang tertua.

Baca juga: Janji Biden jika Menang Pilpres AS: Sahkan UU Kesetaraan untuk LGBTQ dalam 100 Hari Pertama

Berawal dari keluarga kelas menengah

Pria bernama lengkap Joseph Robinette Biden Jr tersebut lahir pada 20 November 1942 di Pennsylvania dari pasangan Catherine Eugenia Finnegan dan Joseph Robinette Biden, Sr. Ia adalah anak pertama dari empat bersaudara.

Menurut laman website joebiden.com, keluarga Biden pindah ke Claymont, Delaware, untuk mencari pekerjaan yang lebih baik ketika Joe berusia belasan tahun. Delaware kemudian menjadi negara bagian yang dianggap sebagai rumah bagi Joe.

Pada masa mudanya, Biden mengenyam pendidikan di di University of Delaware, mengambil jurusan ganda dalam bidang ilmu sejarah dan ilmu politik. Dia melanjutkan ke Universitas Syracuse dan memperoleh gelar sarjana hukum.

Pada 1966, Joe menikahi Neilia Hunter di sebuah gereja di New York. Pasangan ini memiliki tiga anak yaitu Joseph R "Beau" Biden, Robert Hunter, dan Naomi Christina.

Baca juga: Seminggu Jelang Pilpres AS, Joe Biden Favorit Kuat Kalahkan Trump

Kehilangan orang-orang tercinta

AS pada 1972, nasib baik sepertinya tengah tersenyum lebar pada keluarga kecil pasangan Neilia dan Joe Biden. Masyarakat Delaware menyukai energi dari pasangan muda yang memiliki tiga anak kecil ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com