Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom Guncang Pesantren di Pakistan, 7 Orang Tewas

Kompas.com - 27/10/2020, 14:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PESHAWAR, KOMPAS.com – Ledakan bom terjadi di sebuah sebuah pesantren di Peshawar, Pakistan, pada Selasa (27/10/2020).

Akibat peristiwa tersebut, setidaknya tujuh orang dinyatakan tewas dan 80 lainnya terluka sebagaimana dilansir dari Reuters.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut.

Peshawar merupakan kota yang berbatasan dengan Afghanistan yang telah lama diganggu oleh teroris.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Serang Pusat Pendidikan di Afghanistan, Tewaskan 24 Orang

"Sejumlah tak dikenal menanam bahan peledak di dalam kantong plastik," kata seorang petugas polisi yang menolak disebutkan namanya.

Kepala Kepolisian Peshawar Mohammad Ali Gandapur mengatakan kepada Reuters bahwa bom tersebut mengandung hingga 6 kilogram bahan peledak.

Sementara itu, Associated Press melaporkan ketujuh korban tewas tersebut adalah para pelajar.

Pemboman yang terjadi saat seorang ulama terkemuka sedang menyampaikan ceramah tentang ajaran Islam dalam kelas khusus di aula utama Pesantren Jamia Zubairia.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Guncang Afghanistan, 18 Orang Tewas

Petugas kepolisiani Waqar Azim mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa bom meledak beberapa menit setelah seseorang yang misterius meninggalkan tas di pesantren.

Beberapa siswa yang terluka berada dalam kondisi kritis dan otoritas rumah sakit khawatir jumlah korban tewas dapat meningkat.

Pihak berwenang mengatakan beberapa guru dan karyawan sekolah juga terluka dalam ledakan bom itu.

Tak lama setelah bom meledak, warga bergegas ke sekolah tersebut untuk memeriksa anak atau kerabat mereka yang sedang belajar di sana.

Baca juga: Mufti Damaskus Suriah Syekh Adnan Al Afyouni Tewas dalam Ledakan Bom Mobil

Banyak kerabat korban berkumpul di Rumah Sakit Lady Reading di mana para siswa yang tewas dan terluka dibawa oleh polisi dengan ambulans dan kendaraan lain.

Salah satu korban luka dan menjadi saksi ledakan bom tersebut, Saeed Ullah (24), mengatakan sekitar 500 siswa hadir di aula utama pada saat ledakan.

Dia mengatakan para guru juga termasuk di antara mereka yang terluka dalam ledakan bom itu.

Ledakan bom itu terjadi beberapa hari setelah dinas intelijen Pakistan memperingatkan bahwa kelompok militan dapat menargetkan tempat-tempat umum dan gedung-gedung penting, termasuk pesantren dan masjid di seluruh Pakistan, termasuk Peshawar.

Baca juga: Ledakan Bom Mobil Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan 13 Orang, 120 Orang Luka-luka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com