Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Trump Ternyata Punya Rekening Bank di China

Kompas.com - 21/10/2020, 21:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut mempunyai rekening bank di China, dan bertahun-tahun melakukan proyek di negara itu.

Kabar yang diembuskan oleh New York Times itu terjadi setelah si petahana menyebut rivalnya di Pilpres AS, Joe Biden, hanya akan membuat Beijing kuat.

Berdasarkan laporan The Times, akun itu dikelola oleh Trump International Hotels Management, di mana mereka membayar pajak pada 2013 sampai 2015.

Baca juga: Orangtua dari 545 Anak Migran yang Terpisah akibat Pemerintahan Trump Belum Ditemukan

Berdasarkan juru bicaranya, mereka membuat rekening bank di sana untuk "mengeksplorasi potensi terkait kesepakatan hotel di Asia".

Laporan dari New York Times itu muncul setelah dalam beberapa hari terakhir, presiden 74 tahun itu menyerang Biden dan anaknya, Hunter.

Dalam tudingannya, Hunter akses sang ayah kepada Ukraina dan China ketika dia masih menjabat wakil presiden pada era Barack Obama.

Namun berdsarkan pemberitaan, petahana yang malah membangun kantor di "Negeri Panda" saat menjabat. Dia disebut bekerja sama dengan perusahaan milik negara.

Disebutkan bahwa perusahaannya selama 2013-2015 membayar pajak kepada China sebesar 188.561 dollar AS, atau sekitar Rp 2,7 miliar.

Pengacara Trump Organization Alan Garten menyatakan, mereka membuka rekening itu dengan bank China yang membuka kantor di "Negeri Uncle Sam".

Baca juga: Biden Perkasa di Survei, Bagaimana Peluang Trump 2 Minggu Jelang Pilpres AS?

Kantornya tidak aktif

Dilansir BBC dan AFP Rabu (21/10/2020), Garten menyebut tidak ada kesepakatan, transaksi, maupun kegiatan bisnis di kantor tersebut.

"Sejak 2015, kantor itu tidak aktif. Meski rekeningnya masih terbuka, tidak pernah digunakan untuk hal lain," jelas Garten,

Si pengacara juga menyebut laporan dari New York Times "hanyalah spekulasi murni" dan mengeklaim hanyalah sebuah "asumsi yang tak benar".

Presiden dari Partai Republik tersebut mempunyai sejumlah bisnis, baik di AS maupun luar negeri. Setidaknya ada dua negara yang diketahui.

Yakni Irlandia dan Skotlandia di mana dia mempunyai padang golf. Selain itu, Trump juga mengelola jaringan botel bintang lima.

The Times memberitakan, presiden ke-45 dalam sejarah AS itu mempunyai rekening bank di Inggris, Irlandia, dan "Negeri Panda".

Baca juga: Mikrofon Bisa Di-mute di Debat Capres Terakhir, Timses Trump Marah

"Hentikan kebergantungan negara ini pada China"

Pada Agustus, Trump menyatakan dia berinisiatif untuk memberikan kelonggaran pajak kepada perusahaan AS, dengan syarat mereka memindahkan perusahaannya dari China.

Dia juga mengancam bakal mencabut kontrak pemerintah dengan perusahaan yang masih mempekerjakan pegawai outsource dari "Negeri Panda".

Dalam pidatonya, dia berseloroh bakal menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan dalam 10 bulan. "Saatnya menghentikan kebergantungan dari China," kata dia.

Namun dalam laporan The Times, sang presiden ingin membangun bisnisnya di sana, di mana pada 2012 dia mendirikan kantor di Shanghai.

Berdasarkan catatan pajaknya, Trump menyuntikkan setidkanya 192.000 dollar AS (Rp 2,8 miliar) ke lima perusahaan berbeda untuk mendapatkan tender.

Perusahaan tersbeut mengeklaim setidaknya 97.400 dollar AS (Rp 1,4 miliar) dalam biaya bisnis sejak 2010, termasuk pembayaran untuk pajak dan pembukuan hingga 2018.

Baca juga: Trump Serang Fauci Lagi dan Menyebutnya sebagai Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com