Darmanin menyebut salah satu organisasi yang dia anggap sebagai "musuh negara" adalah Aksi Kolektif Melawan Islamofobia di Perancis (CCIF).
Sebagai respons, kelompok tersebut langsung melontarkan bantahan dan menuding Darmanin memfitnah mereka, setelah menyebut mereka terlibat dalam serangan.
Dalam pernyataan yang dirilis setelah Paty dipenggal, CCIF menuturkan bahwa mereka memberikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Baca juga: Ribuan Guru Dukung Pengadilan untuk Pemenggal Kepala Guru Perancis
Jaksa kontra-terorisme Jean-Francois Ricard mengatakan, Paty mendapat ancaman setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Saat itu, dia mengajarkan mengenai kebebasan berpendapat. Namun bagi Muslim, penggambaran Nabi lewat kartun itu merupakan penghinaan.
Selama beberapa tahun terakhir, Paty biasanya memersilakan murid Muslim yang tak setuju dengan pengajarannya untuk meninggalkan kelas.
Kemarahan itu pun sampai ke telinga Abdoullakh Anzorov, remaja Chechen kelahiran Moskwa, Rusia, yang tinggal di Evreux, sekitar 100 km dari lokasi kejadian.
Ricard mengungkapkan Anzorov mendatangi sekolah Paty di Conflans-Sainte-Honorine, dan meminta murid menunjukkan seperti apa guru itu.
Dia mengikuti Samuel Paty yang tengah berjalan ke rumah, sebelum menyerangnya dengan pisau sepanjang 30 sentimeter dan memenggalnya.
Baca juga: Keluarga Pelaku Pemenggalan Guru di Perancis Minta Maaf dan Sampaikan Belasungkawa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.