Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Foto Abdoullakh Anzorov, Remaja Chechnya 18 Tahun Pemenggal Guru di Perancis

Kompas.com - 18/10/2020, 12:14 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Jean-François Ricard, jaksa anti-terorisme, memberikan rincian tentang pembunuh guru sejarah dan geografi di Perancis, guru Samuel Paty pada Jumat (16/10/2020).

Pembunuh bernama Abdoullakh Anzorov (18) ditembak mati oleh polisi usai membunuh Samuel Paty (47) dengan cara memenggal kepala Paty secara brutal di sebuah jalan di Paris.

Meski demikian, Kompas.com sejauh ini masih belum mendapatkan konfirmasi atas kebenaran foto yang beredar di media sosial.

Baca juga: Kasus Guru di Perancis Dipenggal, Pelaku Minta Ditunjukkan Samuel Paty

Abdoullakh Anzorov diketahui lahir di Moskwa pada tahun 2002. Dia berasal dari Chechnya, Rusia dan di Perancis dia tinggal di wilayah Eure, Evreux.

Anzorov memiliki izin tinggal yang dikeluarkan pada 4 Maret dan berlaku sampai tahun 2030 pada bulan yang sama. 

Catatan kriminalnya bersih tapi polisi punya catatan lain yang menunjukkan bahwa dia pernah merusak properti dan melakukan kekerasan dalam beberapa acara pertemuan.

Sebagai tambahan, Ricard menerangkan bahwa Badan Intelijen Perancis juga tidak mengenal sosok Anzorov.

Baca juga: Identitas Guru yang Dipenggal di Perancis Terungkap, Disukai oleh Muridnya

Melansir Moskovskiy Komsomolets, Anzorov berasal dari sebuah distrik bernama Shalazhi di Chechnya. Dia dikabarkan pernah bekerja menjaga menara Eiffel dan di pekerjaan konstruksi.

Setelah aksi teror yang dilakukannya, petugas polisi mendatangi keluarga jauh Anzorov yang masih tinggal di Shalazhi.

Kepada polisi, keluarga jauh Anzorov tidak mengatakan hal buruk tentang remaja mau pun keluarganya.

Namun pada pertengahan tahun 2000, ada desas-desus Anzorov membiarkan kelompok militan mengunjungi rumah mereka di Shalazhi. 

Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Naik, 20 Juta Warga Perancis Terkena Jam Malam

Sejak tahun 2008, Anzorov sudah tidak berhubungan dengan Moskwa, menurut Kedutaan Rusia pada Sabtu (17/10/2020) dikutip en24news.com.

Alasannya, karena selama 12 tahun Anzorov telah tinggal di Perancis dan disambut baik pihak Perancis, menurut juru bicara perwakilan Rusia di Paris sebagaimana dikutip kantor berita TASS.

Di Evreux, distrik Madeleine, tetangga Abdoullakh Anzorov menggambarkan pemuda itu sebagai sosok yang bijaksana, tekun dalam mempelajari agama selama 3 tahun.

Baca juga: Kasus Guru di Perancis Dipenggal, Remaja Chechen Berusia 18 Tahun Jadi Pelaku

Anzorov juga dikenal periang dan bersekolah di Evreux sampai tingkat menengah dan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya radikalisasi. Keluarga Anzorov juga tidak bermasalah menurut pejabat setempat.

Anzorov ditembak mati petugas setelah berusaha menikam petugas dengan pisau yang dia hunus sembari berlari. Saat itu juga, polisi melepaskan tembakan yang langsung menumbangkan remaja tersebut.

Anzorov yang sudah ditembak masih berusaha untuk bangkit dan berusaha menusuk polisi namun polisi berhasil menahannya. Remaja itu tewas dengan 9 lubang peluru di tubuhnya.

Baca juga: Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Guru di Perancis Dibunuh

Ketika remaja itu digeledah, polisi menemukan pisau belati, pistol jenis Airsoft dan 5 selongsong gas yang kompatibel dengan senjata.

Sebuah pisau dapur sepanjang 35 cm yang berlumuran darah juga ditemukan sekitar 30 meter dari TKP pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com