Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/10/2020, 20:37 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Seorang remaja Chechen berusia 18 tahun diduga menjadi pelaku kasus guru yang dipenggal di Perancis karena mengajarkan tentang kebebasan berekspresi.

Pembunuhan itu terjadi pada Jumat (16/10/2020) sore waktu setempat di SMP tempat si pendidik mengajar di Conflans Saint-Honorine.

Pelaku yang sempat kabur setelah membunuh pengajar itu kemudian dikonfrontasi oleh polisi, di mana si pelaku ditembak mati.

Baca juga: Guru Dipenggal karena Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Ini Kata Presiden Perancis

Polisi menerangkan, korban merupakan guru Sejarah yang baru-baru ini mengajar soal kebebasan berekspresi, di mana mengambil contoh karikatur Nabi Muhammad.

Pengajarannya kemudian menimbulkan gelombang protes dari orangtua murid, di mana puncaknya adalah si pengajar itu dipenggal.

Sumber dari kehakiman mengungkapkan, total sembilan orang ditangkap atas kasus itu, termasuk orangtua murid tempat si pendidik mengajar.

Dilansir AFP Sabtu (17/10/2020), orangtua murid itu menunjukkan bahwa mereka tidak setuju si pengajar menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Kemudian tiga dari lima terduga pelaku yang ditangkap merupakan kenalan remaja 18 tahun itu, dengan empat terduga tersangka pertama adalah kerabat pelaku.

Pembunuhan itu terjadi di tengah sidang pembantaian majalah satir Charlie Hebdo pada 2015, di mana 12 staf mereka tewas.

Menjelang sidang pada September lalu, majalah itu kembali memublikasikan kartun yang menimbulkan gelombang kemarahan Muslim sedunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam kicauannya, Charlie Hebdo mengecam dan menyebut kasus guru tersebut merupakan fakta intoleransi sudah semakin merajalela.

Presiden Perancis Emmanuel Macron sudah merespons dengan menyatakan kasus tersebut merupakan "serangan teroris", dan menegaskan terorisme seperti itu takkan bisa menang.

Baca juga: Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Guru di Perancis Dibunuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+