PARIS, KOMPAS.com - Sebanyak 15 orang ditahan polisi Perancis berkenaan dengan kasus guru yang dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad.
Empat orang murid sekolah termasuk dalam daftar orang yang ditahan, termasuk juga keluarga pelaku pemenggalan Samuel Paty pada pekan lalu.
Pada Senin (19/10/2020), kepolisian melakukan penyerbuan di 40 tempat yang diduga menjadi lokasi pelaku radikal, di mana lebih banyak penggerebekan diprediksi akan terjadi.
Baca juga: Ketua Konferensi Imam Perancis Sebut Guru yang Dipenggal adalah Pejuang Kebebasan Berekspresi
Pembunuhan guru Sejarah dan Geografi di kawasan pinggiran ibu kota Paris pada Jumat (16/10/2020) itu mengejutkan publik Perancis.
Puluhan ribu orang turun ke jalan di seantero negeri pada Minggu (18/10/2020), memberi penghormatan kepada Paty dan kebebasan berpendapat.
Adapun seperti diberitakan BBC, upacara pemakaman untuk Paty dilaporkan bakal diselenggarakan di Universitas Sorbonee pada Rabu (21/10/2020).
Pelaku pembunuhan, remaja Chechen 18 tahun bernama Abdoullakh Anzorov, ditembak mati polisi yang merespons kasusnya dalam insiden di Conflans-Sainte-Honorine.
Sumber yudisial kepada AFP mengungkapkan, empat murid masuk ke dalam daftar 15 orang yang ditahan karena mereka diyakini memberitahukan Paty kepada Anzorov.
Begitu pembunuhan terhadap Paty tejadi, kepolisian bergerak cepat dengan menahan kakek, orangtua, dan adik Anzorov yang berumur 17 tahun.
Baca juga: Kasus Guru Dipenggal di Perancis, Arab Saudi Ungkap Solidaritas
Selain itu, orangtua murid yang diyakini menggelar kampanye daring terhadap Paty, seperti membeberkan identitasnya, juga ditangkap.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.