Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2020, 14:41 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Arab News

RIYADH, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan solidaritas kerajaan Saudi dengan rakyat Perancis atas tewasnya seorang guru di tangan remaja teroris pada Jumat (16/10/2020).

Samuel Paty (47) dibunuh dalam perjalanan pulang dari sekolah tempat dia mengajar pada hari Jumat lalu di Conflans-Sainte-Honorine, pinggiran Paris.

Pembunuhnya, Abdoullakh Anzorov, (18), seorang remaja etnis Chechen dari Chechnya, Rusia yang lahir di Moskwa, dan telah ditembak mati oleh polisi.

Baca juga: Kasus Guru Dipenggal, Perancis Akan Perkuat Kendali Pendanaan terhadap Kelompok Islam

Kementerian Luar Negeri tersebut mengatakan Kerajaan Saudi menolak semua kekerasan, ekstremisme dan terorisme, dan memperbarui seruannya untuk menghormati simbol-simbol agama dan menahan diri dari meningkatkan kebencian dengan menghina agama.

Sheikh Mohammed bin Abdul Karim Al Issa, kepala Liga Dunia Muslim, mengatakan tindakan kekerasan dan terorisme adalah suatu kejahatan baik dilakukan oleh orang dari agama mana pun.

Dia menekankan pentingnya melakukan segala upaya untuk memerangi terorisme termasuk mengalahkan ideologi ekstremis yang mendorong kejahatan semacam itu.

Baca juga: Ribuan Guru Dukung Pengadilan untuk Pemenggal Kepala Guru Perancis

Dia mendesak para pemimpin Perancis untuk melawan semua bentuk teror dan melanjutkan upaya mereka untuk memberantas apa pun yang akan merusak keamanan dan stabilitasnya.

Di Kairo, Al Azhar, pusat pembelajaran Muslim Sunni, mereka mengecam "kejahatan keji ini dan semua tindakan teror lainnya."

Dikutip Arab News, pihak Al Azhar mengatakan “Pembunuhan adalah kejahatan yang tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun."

Al-Azhar juga menggarisbawahi seruannya yang terus menerus untuk mengecam ujaran kebencian dan kekerasan serta mempertahankan perlunya menghormati kesucian tokoh agama, juga menahan diri untuk tidak menimbulkan kebencian dengan menghina agama. 

Baca juga: Keluarga Pelaku Pemenggalan Guru di Perancis Minta Maaf dan Sampaikan Belasungkawa

Pada awal Oktober, guru Samuel Paty mengajar kelas tentang kebebasan berekspresi di mana dia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Orang tua dan para murid mengatakan Paty memberi kepada murid yang Muslim pilihan untuk meninggalkan kelas agar tidak menyinggung perasaan mereka atau menyakiti perasaan mereka.

Sembilan orang telah ditahan karena ditanyai tentang serangan itu, termasuk seorang ayah atau wali murid yang mengeluh tentang materi kelas tersebut.

Baca juga: 4 Fakta Guru Dipenggal di Perancis karena Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad

Abdoullakh Anzorov, pembunuh Paty telah tinggal di Perancis sejak dia berusia 6 tahun, ketika keluarganya mendapatkan suaka, dan dia diberikan izin tinggal tahun ini.

Jaksa kontra-terorisme Perancis Jean-Francois Ricard mengatakan Anzorov mondar-mandir di luar sekolah pada Jumat sore dan bertanya kepada murid-murid di mana dia bisa menemukan Paty.

“Seorang guru dibunuh atas pekerjaan yang dilakukannya, tetapi (tak hanya itu), kebebasan berpikir, kebebasan berekspresi, dan kemampuan untuk mengajarkan prinsip-prinsip dasar ini di sekolah kami juga diserang,” kata Ricard.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Arab News
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sampah Makanan Menumpuk, Supermarket di Australia Diminta Perpanjang Masa Kedaluwarsa

Sampah Makanan Menumpuk, Supermarket di Australia Diminta Perpanjang Masa Kedaluwarsa

Global
Setahun Serangan di Pipa Gas Nord Stream: Sedikit Fakta, Banyak Spekulasi

Setahun Serangan di Pipa Gas Nord Stream: Sedikit Fakta, Banyak Spekulasi

Global
Desa-desa Rusia Mati Listrik Setelah Diserang Drone Ukraina

Desa-desa Rusia Mati Listrik Setelah Diserang Drone Ukraina

Global
Diklaim Tewas oleh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di Video Pertemuan

Diklaim Tewas oleh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di Video Pertemuan

Global
Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Global
Lansia Timbun Sampah 3 Ton di Rumah Selama 3 Tahun, Tetangga Lapor Tak Tahan Bau

Lansia Timbun Sampah 3 Ton di Rumah Selama 3 Tahun, Tetangga Lapor Tak Tahan Bau

Global
Ukraina Terkini: Rusia Serang Pelabuhan Izmail dengan 38 Drone Selama 2 Jam

Ukraina Terkini: Rusia Serang Pelabuhan Izmail dengan 38 Drone Selama 2 Jam

Global
Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Global
Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Global
Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Global
Penganut Sikh Kanada Tak Terima, Protes Tuduh India Bunuh Singh Nijjar

Penganut Sikh Kanada Tak Terima, Protes Tuduh India Bunuh Singh Nijjar

Global
Ledakan Hebat di Nagorno-Karabakh, Lebih dari 200 Orang Luka-luka

Ledakan Hebat di Nagorno-Karabakh, Lebih dari 200 Orang Luka-luka

Global
Rencana Taliban Pasang Kamera Pengawas Massal di Kota Besar Afghanistan

Rencana Taliban Pasang Kamera Pengawas Massal di Kota Besar Afghanistan

Global
Rangkuman Hari Ke-579 Serangan Rusia ke Ukraina: Gudang Biji-bijian Odessa Diporak-porandakan Rusia | Pesta Kembang Api Kota Kursk Batal

Rangkuman Hari Ke-579 Serangan Rusia ke Ukraina: Gudang Biji-bijian Odessa Diporak-porandakan Rusia | Pesta Kembang Api Kota Kursk Batal

Global
[POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Kota Kursk | Krisis Properti China

[POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Kota Kursk | Krisis Properti China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com