NUNAVUT, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 terus meningkat di beberapa kota di Kanada, namun satu kawasan - Nunavut, sebuah teritori di utara Kanada - adalah area di Amerika Utara yang bebas dari virus corona.
Maret lalu, seiring dengan perbatasan negara di seluruh dunia ditutup karena infeksi virus corona yang terus meningkat, pejabat di Nunavut memutuskan mereka juga tidak akan mengambil risiko.
Mereka menerapkan beberapa peraturan perjalanan yang paling ketat di Kanada, hampir semua pengunjung yang bukan penduduk asli teritori itu dilarang masuk.
Baca juga: Bocah 12 Tahun Temukan Fosil Dinosaurus Paruh Bebek Berusia 69 Juta Tahun di Kanada
Penduduk asli yang kembali ke kampung halaman dari wilayah selatan harus menghabiskan dua pekan di sejumlah hotel di Winnipeg, Yellowknife, Ottawa, dan Edmonton, yang disulap menjadi "pusat isolasi".
Isolasi itu didanai oleh pihak berwenang setempat.
Pasukan keamanan dikerahkan di hotel-hotel dan para perawat memeriksa kesehatan para warga yang diisolasi. Hingga kini, sekitar 7.000 warga telah menjalani isolasi, sebelum akhirnya mereka kembali ke rumah masing-masing.
Ini bukannya tanpa tantangan. Orang-orang yang tertangkap basah melanggar ketentuan isolasi harus tinggal lebih lama lagi di pusat isolasi. Itu berdampak pada antrian penduduk yang akan di isolasi.
Ada juga keluhan tentang makanan bagi mereka yang terkurung di pusat isolasi.
Akan tetapi, seiring virus corona yang menyebar luas di seluruh Kanada, ditambah dengan jumlah kasus yang terus meningkat, angka kasus resmi di Nunavut hingga kini masih nol.
Baca juga: Hiu Putih Raksasa Ditemukan Kanada, Dijuluki Ratu Samudra Saking Besarnya
Sekitar 36.000 orang tinggal di Nunavut, yang berbatasan dengan Samudra Arktik di utara dan Wilayah Barat Laut di barat, dalam 25 kelompok komunitas yang tersebar di dua juta kilometer persegi, atau sekitar tiga kali luas Texas.
Jaraknya "kadang membingungkan", kata Dr Patterson.
Isolasi alami kemungkinan menjadi bagian dari alasan minimnya kasus - komunitas tersebut hanya dapat dijangkau sepanjang tahun dengan pesawat.
Wabah itu "hampir tidak mungkin" menyebar di masyarakat karena belum ada perjalanan antara tambang dan masyarakat mana pun selama berbulan-bulan, kata Dr Patterson.
Namun, meskipun isolasi dapat membantu, hal itu juga dapat menimbulkan rintangan.
Baca juga: Suku Aborigin di Australia Masih Bebas Virus Corona, Apa Rahasianya?
Kebanyakan masyarakat tidak memiliki kapasitas untuk melakukan tes Covid-19 secara lokal, jadi pengetesan harus dilakukan di wilayah lain.
Awalnya hasil tes baru bisa diketahui dalam waktu sepekan, artinya "Anda benar-benar tertinggal jauh ketika Anda bisa meresponsnya," ujar Dr Patterson.