Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Merasa Bangga Mengenakan Rok dan Sepatu Hak Tinggi Saat Bekerja

Kompas.com - 20/10/2020, 15:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria Amerika Serikat (AS) mengaku begitu bangga mengenakan rok dan sepatu hak tinggi saat bekerja.

Mark Bryan, nama lelaki itu, mengenakan pakaian perempuan karena dia ingin membuktikan bahwa baju tidak menunjukkan gender apa pun.

Bryan yang merupakan insinyur itu mengenakan rok ketat dan stiletto tidak hanya saat dia bekerja. Namun juga di rumah hingga ketika bepergian.

Baca juga: Wanita Ini Dipukul oleh 3 Pria karena Pakai Rok

Laki-laki yang tinggal di Jerman itu mengungkapkan, dia memutuskan memakainya karena "dia bisa", dan mengaku istrinya begitu mendukung.

Bryan menuturkan dengan stereotip bahwa pria harus memakai celana panjang, maka pilihan untuknya berbusana menjadi sedikit.

Sebaliknya, dia mengaku bisa mempunyai koleksi busana lebih banyak di lemarinya dengan pakaian perempuan yang cenderung beranekaragam warnanya.

Bryan mengatakan, dengan memakai sepatu hak tinggal dan skirt, dia merasa diberdayakan, dan memperoleh kekuatan karena tak ikut dengan stereotip.

"Saya berpakaian seperti ini karena saya bisa. Saya ingin berbeda," kata pelatih tim sepak bola itu dalam wawancaranya dengan Bored Panda dikutip Daily Mirror Senin (19/10/2020).

Dia mengaku begitu kagum dengan wanita. Bukan secara seksual. Melainkan kuasa yang mereka perlihatkan ketika memakai pakaian itu.

"Saya tidak berbusana karena ingin menjadi seks. Tapi ingin seperti wanita profesional pada umumnya. Bagi saya, pakaian tak mempunyai gender," ujar dia.

Pria yang mengaku stiletto favoritnya lima inchi itu melanjutkan, dia mendapatkan banyak pujian dari wanita setiap kali dia bepergian.

Bryan mengaku dia sudah memakai rok dan sepatu hak tinggi itu selama lima bulan terakhir, di mana semuanya berawal dari penasaran.

Saat itu, dia mengungkapkan agak aneh melihat murid putri ke sekolah memakai celana panjang. Namun, lama kelamaan stigma itu terkikis.

Karena itu, dia menegaskan kenapa dia tidak mencobanya ke dirinya sendiri, di mana dia memutuskan untuk mendobrak stigma gender.

Baca juga: Hanya karena Pakai Rok Pendek, Wanita Ini Dilecehkan dan Dihajar di Jalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com