Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Michigan: Trump Menghasut Terorisme Domestik

Kompas.com - 19/10/2020, 10:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MICHIGAN, KOMPAS.com – Gubernur Negara Bagian Michigan Gretchen Whitmer mengatakan Presiden AS Donald Trump menghasut “terorisme domestik” menyusul teriakan “lock her up” dari massa pendukung Trump dalam kampanye pada malam sebelumnya.

Dalam kampanye di Muskegon, Michigan, AS, Sabtu (17/10/2020) malam, Trump mendesak para pendukungnya untuk mendorong Whitmer membuka kembali negara bagian itu menyusul pembatasan Covid-19.

Setelah itu, massa pendukung Trump meneriakkan “lock her up” dan Trump tertawa lalu mengatakan “lock them all up”.

Baca juga: Studi Cornell University: Presiden AS Donald Trump Pendorong Terbesar Misinformasi Covid-19

Kalimat “lock her up” mucul pertama kali pada kampanye 2016 di mana ketika kata tersebut ditujukan langsung kepada saingan Trump kala pemilu 2016, Hillary Clinton.

Whitmer mengatakan kepada Meet the Press NBC, Minggu (18/10/2020), bahwa teriakan tersebut muncul lebih dari sepekan setelah pihak berwenang mengumumkan telah menggagalkan rencana yang diduga untuk menculik Whitmer.

"Presiden melakukannya lagi dan menginspirasi dan memberi insentif serta menghasut terorisme domestik semacam ini," kata Gubernur dari Partai Demokrat tersebut.

Baca juga: Jika Kalah Pilpres, Trump: Mungkin Saya Harus Meninggalkan Negara Ini

Dia menambahkan orang-orang baik di kedua sisi perlu meredam gejolak dan tensi tinggi sebagaimana dilansir dari New Zealand Herald.

"Ini salah. Ini harus diakhiri. Ini berbahaya, tidak hanya untuk saya dan keluarga saya, tapi juga untuk pegawai negeri di mana pun yang melakukan pekerjaan mereka dan berusaha melindungi sesama rakyat AS,” sambung Whitmer.

Berbicara dalam acara This Week ABC, Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan pernyataan Trump tersebut "tidak bertanggung jawab".

Baca juga: Biden Unggul Jauh dari Trump di Polling, Jaminan Menang Pilpres AS?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com