WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Layanan film streaming Disney+, seperti The Aristocats dan Jungle Book sekarang memunculkan pesan tentang stereotip negatif yang mengerikan yang digambarkan di dalamnya.
Melansir Mirror pada Jumat (16/10/2020), Disney telah merilis pesan peringatan tentang rasisme kepada pemirsa yang menonton kartun klasik, seperti Dumbo dan Peter Pan.
Pesan peringatan tersebut berbunyi, “Program ini mencakup penggambaran negatif dan/atau penganiayaan terhadap orang atau budaya. Stereotip ini dulu salah dan sekarang salah."
Pihak Disney mengatakan bahwa daripada menghapus kontennya, Disney ingin "mengakui dampak bahayanya, belajar darinya dan memicu percakapan untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif bersama".
Baca juga: Kisah Perang: 10 Film yang Jadi Senjata Propaganda, Sudah Nonton?
Dumbo, dirilis pada 1941, menampilkan gagak bernyanyi yang membantu Dumbo belajar cara terbang.
Para gagak melebih-lebihkan suara untuk memberikan stereotip orang kulit hitam.
Peran utama burung gagak disebut Jim Crow, mengacu pada hukum segregasi rasis di AS bagian selatan, dan dia disuarakan oleh aktor kulit putih Cliff Edwards.
Baca juga: Andre Vltchek, Jurnalis dan Sutradara Film Dokumenter Bertema G30S-1965 Wafat di Turki
Film Aristocats adalah komedi musikal animasi yang menampilkan kucing dari berbagai kebangsaan yang hidup bersama dan berurusan dengan pandangan budaya mereka.
Kucing Asia Shun Gon memiliki mata sipit dan gigi melengkung. Dia juga memainkan piano dengan sumpit.
Kemudian pada 1953, Peter Pan rilis, yang menggambarkan penduduk asli Amerika saat itu disebut sebagai "kulit merah".
Baca juga: Tak Cuma di Film, James Bond Benar-benar Ada di Kehidupan Nyata
Selain film Aristocats dan Peter Pan, peringatan konten yang diperbarui untuk judul film Disney klasik lainnya, seperti Swiss Family Robinson.
Film itu diberi pesan peringatan setelah studio produksi berkonsultasi dengan dewan penasihat pihak ketiga, yang mencakup grup seperti Asosiasi Kritikus Film Afrika-Amerika dan Koalisi Asia Pasifik dalam Hiburan.
Perusahaan itu pertama kali menambahkan peringatan rasisme pada November 2019, namun durasinya lebih pendek.
Baca juga: Bintangnya Positif Virus Corona, Begini Cara Industri Film Porno Jepang Beradaptasi
Kemudian, disclaimer berbunyi, “Program ini ditampilkan seperti aslinya. Ini mungkin berisi penggambaran budaya yang sudah ketinggalan zaman."
Warner Bros, demikian pula, telah lama mendapatkan peringatan tentang “prasangka etnis dan ras” yang terkandung di beberapa kartunnya.
Perusahaan itu menyatakan, "Meskipun kartun ini tidak mewakili masyarakat saat ini, mereka disajikan seperti aslinya dibuat. Melakukan sebaliknya (menghapus konten) akan sama dengan mengklaim prasangka ini tidak pernah ada."
Baca juga: Syuting Film Porno d Hutan Keramat, Produser Diciduk Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.