Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas China Pasang Keamanan Ketat di Hong Kong Jelang Hari Nasional

Kompas.com - 01/10/2020, 13:29 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Reuters

HONG KONG, KOMPAS.com - Tingkat keamanan sangat ketat di Hong Kong awal Kamis pagi (1/10/2020) dengan van polisi memenuhi ruas jalan jelang pawai Hari Nasional China

Keamanan itu diterapkan karena para demonstran diperkirakan akan kembali turun ke jalan meski pihak berwenang sudah melarang.

Sekelompok petugas anti huru-hara melakukan operasi stop-and-search di sepanjang rute perjalanan yang diperkirakan menghubungkan distrik perbelanjaan utama Causeway Bay dengan distrik administrasi Admiralty.

Baca juga: Uni Eropa Desak China soal Akses Dagang, Uighur, Hong Kong, dan Covid-19

Pada Rabu malam, polisi mengatakan mereka telah menangkap lima orang karena menghasut warga untuk ikut serta dalam pertemuan ilegal secara online.

Media lokal SCMP juga melaporkan awal pekan ini sekitar 6.000 petugas akan diturunkan pada Hari Nasional China, menurut sumber anonim.

Pemrotes anti-pemerintah, yang pernah berujung menjadi rusuh pada tahun 2019 makin mengecil jumlah massanya tahun ini karena aturan batasan virus corona.

Selain itu, mereka juga takut dengan UU Keamanan Baru yang diterapkan pemerintah pusat China di Beijing kepada Hong Kong sejak 30 Juni lalu.

Baca juga: China Balas AS dengan Menangguhkan Perjanjian Bantuan Hukum Timbal Balik dengan Hong Kong

Tetapi ada ajakan via online untuk melakukan protes di beberapa distrik setelah aplikasi pawai oleh Front Hak Asasi Manusia Sipil, yang mengorganisir pawai jutaan orang tahun lalu, dibubarkan oleh polisi dengan alasan Covid-19 dan kekerasan pada pawai sebelumnya.

Tidak jelas berapa banyak orang yang akan bergabung dalam demonstrasi tersebut.

"Saya tidak berpikir protes adalah cara yang efektif untuk mengungkapkan pendapat saya, karena pemerintah mencoba setiap metode untuk menekan protes," kata Lee (22), saat dia melihat sekelompok petugas polisi di seberang jalan.

Empat anggota Liga Sosial Demokrat, yang dipimpin oleh aktivis veteran Leung Kwok-hung, yang dikenal sebagai 'Long Hair', berbaris memegang spanduk bertuliskan "Tidak ada perayaan hari nasional, hanya duka nasional."

Empat orang adalah jumlah maksimum yang diizinkan otoritas untuk berkumpul di bawah pembatasan virus corona.

Baca juga: Didesak China, Taiwan Khawatir Nasibnya akan Sama Seperti Hong Kong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com