Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Armenia dan Azerbaijan Sedikitnya 16 Tentara Tewas

Kompas.com - 28/09/2020, 05:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

Diplomasi internasional

Armenia mengatakan pasukan Azerbaijan telah menyerang sasaran sipil, termasuk di ibu kota Nagorny Karabakh, Stepanakert, dan pihaknya menjanjikan "tanggapan yang proporsional".

"Kami tetap kuat di samping tentara kami untuk melindungi tanah air kami dari invasi Azerbaijan," tulis Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Twitter.

Azerbaijan membantah pernyataan kementerian pertahanan Armenia yang mengatakan helikopter dan tank Azerbaijan telah menghancurkan, justru menuduh pasukan Armenia melancarkan serangan "yang disengaja dan ditargetkan" di sepanjang garis depan.

Baca juga: Azerbaijan Tuding Rusia Memasok Senjata ke Armenia Selama Bentrok

"Kami mempertahankan wilayah kami, tujuan kami benar!" kata Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev dalam pidatonya kepada rakyatnya.

Turki mengatakan sedang berbicara dengan anggota kelompok Minsk, yang menengahi antara Armenia dan Azerbaijan.

Rusia, Perancis, dan Amerika Serikat adalah wakil presiden negara.

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Pashinyan, tetapi tidak ada rincian percakapan yang tersedia, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada Aliyev.

Erdogan, menjanjikan dukungan untuk sekutu tradisional Azerbaijan, dengan mengatakan Armenia adalah "ancaman terbesar bagi perdamaian di kawasan".

Baca juga: Sering Bentrok, Inilah Seputar Penyebab Konflik Azerbaijan-Armenia

Kemudian ia menyerukan "seluruh dunia untuk berdiri bersama Azerbaijan dalam pertempuran mereka melawan invasi dan kekejaman."

Pashinyan membalas dengan mendesak komunitas internasional untuk memastikan Turki tidak terlibat dalam konflik.

Perancis juga mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri permusuhan, dan Paus Fransiskus mengimbau mereka untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui negosiasi.

Uni Eropa dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) juga mendesak kedua belah pihak untuk menghentikan aksi militer dan kembali ke negosiasi.

Sedikitnya 200 orang tewas dalam gejolak konflik antara Armenia dan Azerbaijan pada April 2016. Sedikitnya 16 orang tewas dalam bentrokan Juli.

Baca juga: Makin Memanas dengan Azerbaijan, Karabakh dan Armenia Umumkan Pengerahan Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com