Armenia mengatakan pasukan Azerbaijan telah menyerang sasaran sipil, termasuk di ibu kota Nagorny Karabakh, Stepanakert, dan pihaknya menjanjikan "tanggapan yang proporsional".
"Kami tetap kuat di samping tentara kami untuk melindungi tanah air kami dari invasi Azerbaijan," tulis Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Twitter.
Azerbaijan membantah pernyataan kementerian pertahanan Armenia yang mengatakan helikopter dan tank Azerbaijan telah menghancurkan, justru menuduh pasukan Armenia melancarkan serangan "yang disengaja dan ditargetkan" di sepanjang garis depan.
Baca juga: Azerbaijan Tuding Rusia Memasok Senjata ke Armenia Selama Bentrok
"Kami mempertahankan wilayah kami, tujuan kami benar!" kata Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev dalam pidatonya kepada rakyatnya.
Turki mengatakan sedang berbicara dengan anggota kelompok Minsk, yang menengahi antara Armenia dan Azerbaijan.
Rusia, Perancis, dan Amerika Serikat adalah wakil presiden negara.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Pashinyan, tetapi tidak ada rincian percakapan yang tersedia, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada Aliyev.
Erdogan, menjanjikan dukungan untuk sekutu tradisional Azerbaijan, dengan mengatakan Armenia adalah "ancaman terbesar bagi perdamaian di kawasan".
Baca juga: Sering Bentrok, Inilah Seputar Penyebab Konflik Azerbaijan-Armenia
Kemudian ia menyerukan "seluruh dunia untuk berdiri bersama Azerbaijan dalam pertempuran mereka melawan invasi dan kekejaman."
Pashinyan membalas dengan mendesak komunitas internasional untuk memastikan Turki tidak terlibat dalam konflik.
Perancis juga mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri permusuhan, dan Paus Fransiskus mengimbau mereka untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui negosiasi.
Uni Eropa dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) juga mendesak kedua belah pihak untuk menghentikan aksi militer dan kembali ke negosiasi.
Sedikitnya 200 orang tewas dalam gejolak konflik antara Armenia dan Azerbaijan pada April 2016. Sedikitnya 16 orang tewas dalam bentrokan Juli.
Baca juga: Makin Memanas dengan Azerbaijan, Karabakh dan Armenia Umumkan Pengerahan Militer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.