Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Bentrok, Inilah Seputar Penyebab Konflik Azerbaijan-Armenia

Kompas.com - 17/07/2020, 08:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BAKU, KOMPAS.com - Militer Azerbaijan dan Armenia saling baku tembak di Karabakh, perbatasan antara kedua negara sejak Minggu (12/7/2020).

Setidaknya 16 tentara dari kedua belah pihak telah tewas dan puluhan lainnya terluka akibat insiden tersebut. Kejadian itu disebut sebagai insiden terburuk kedua negara sejak 2016.

Armenia dan Azerbaijan merupakan pecahan dari bekas Uni Soviet di Kaukasus. Kedua negara saling berselisih mengenai wilayah selama puluhan tahun.

Perselihian tersebut tak jarang berakhir menjadi pertempuran bersenjata yang cukup mematikan.

Dilansir dari AFP, Kamis (16/7/2020), berikut adalah masalah utama seputar konflik mereka.

Baca juga: Azerbaijan Ancam Hancurkan PLTN Armenia dengan Rudal

Nagorny Karabakh

Perselisihan utama antara Azerbaijan dan Armenia adalah persebutan wilayah Nagorny Karabakh di perbatasan kedua negara.

Pada 1921, Pemerintah Uni Soviet menggabungkan wilayah yang didominasi etnik Armenia dan etnik Azerbaijan tersebut.

Setelah Uni Soviet runtuh pada 1991, separatis Armenia mengambil wilayah itu dalam sebuah insiden yang didukung oleh Pemerintah Armenia.

Tidak terima wilayahnya direbut, meletuslah pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia yang menewaskan 30.000 orang. Ratusan ribu orang juga menjadi korban dan mengungsi dari rumah mereka.

Pada 1994, Azerbaijan dan Armenia melakukan gencatan senjata yang dimediasi oleh Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Perancis.

Namun, pertempuran antara kedua negara masih sering meletus. Pada 2016, terjadi bentrokan hebat yang menyebabkan sekitar 110 orang tewas.

Baca juga: Baku Tembak di Perbatasan Azerbaijan-Armenia, 16 Orang Tewas

Pemberontakan dan Dinasti

Armenia telah diguncang oleh ketidakstabilan politik dan ekonomi sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com