Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/07/2020, 07:24 WIB

BAKU, KOMPAS.com - Azerbaijan mengancam akan menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) milik Armenia, Metsamor, dengan serangan rudal.

Ancaman tersebut merupakan buntut dari bentrok berdarah antara Armenia-Azerbaijan di perbatasan sebagaimana dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty, Kamis (16/7/2020).

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Azerbaijan, Vagif Dargahli, mengklaim pihaknya memiliki sistem rudal yang canggih yang memungkinkan untuk dapat menghancurkan PLTN Metsamor menjadi berkeping-keping.

Dargahli menambahkan ancaman tersebut juga merupakan tanggapan atas ancaman Armenia untuk menyerang sumur minyak di Azerbaijan Tengah.

Baca juga: Baku Tembak di Perbatasan Azerbaijan-Armenia, 16 Orang Tewas

Kementerian Luar Negeri Armenia mengutuk pernyataan Dargahli dan menyebutnya sebagai bentuk terorisme dari negara. Ancaman tersebut juga mencerminkan niat Azerbaijan untuk melancarkan genosida.

"Dengan pernyataan seperti itu, kepemimpinan Azerbaijan menjadi ancaman bagi semua orang di wilayah ini, termasuk rakyatnya sendiri," kata Kementerian Luar Negeri Armenia dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia, Artsrun Hovannisian, juga mengutuk ancaman Dargahli dan mengatakan bahwa ancaman tersebut sama saja dengan kejahatan nyata.

Baca juga: Bentrok Perbatasan, Jenderal Azerbaijan Tewas dalam Pertempuran dengan Tentara Armenia

“Saya sangat senang bahwa para pejabat, politisi, dan diplomat kami mengemukakan permasalahan ini ke dunia internasional," kata Hovannisian kepada wartawan.

PLTN Armenia tersebut sangat vital karena menyuplai 40 persen dari total konsumsi listrik Armenia. PLTN buatan Uni Soviet tersebut terletak sekitar 35 kilometer (km) di sebelah barat Yerevan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Azerbaijan dan Armenia saling jual beli tembakan di Karabakh, perbatasan antara kedua negara sejak Minggu (12/7/2020).

Setidaknya 16 tentara dari kedua belah pihak telah tewas dan puluhan lainnya terluka akibat insiden tersebut. Kejadian tersebut disebut sebagai insiden terburuk kedua negara sejak 2016.

Baca juga: PLTN Tertua di Perancis Dimatikan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+