Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Tertua di Dunia Ulang Tahun Ke-85, Ini Kisahnya Selamat dari Bom PD II

Kompas.com - 14/08/2020, 10:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BELGRADE, KOMPAS.com - Muja, buaya tertua di dunia, pada Kamis (13/8/2020) merayakan ulang tahunnya yang ke-85.

Selama hidupnya ia berhasil selamat dari beragam rangkaian pengeboman di beberapa negara, dan sejak itu tidak pernah meninggalkan kolam kecil di kebun binatang Belgrade, ibu kota Serbia.

Para penjaga kebun binatang tidak tahu persis tanggal berapa Muja menetas, tetapi reptil itu diketahui tiba pekan ini pada Agustus 1937 dari kebun binatang Jerman.

Baca juga: Hilang Saat Mencari Siput, Remaja 14 Tahun Tewas Diterkam Buaya

"Dia jantan yang lebih tua dan kami menghormati usianya," kata Jozef Edvedj dokter hewan di kebun binatang itu kepada kantor berita AFP.

Ia mengatakannya sambil membantu petugas mengarahkan tikus-tikus mati ke rahang reptil yang sudah bergerak lambat itu.

Muja resmi menjadi buaya penangkaran tertua di dunia, ketika Saturnus yang lahir pada 1936 mati di kebun binatang Moskwa, Rusia, pada Mei 2020.

Baca juga: Pria Ini Mengaku Bunuh 50 Sopir Taksi, Jenazahnya Diumpankan ke Buaya

Menurut laporan berita dari 1937, Muja berusia 2 tahun saat tiba di Belgrad. Saat itu kebun binatangnya Belgrad baru dibuka setahun.

Namun dalam foto-foto di laporan itu Muja tampak lebih tua, dan para penjaga kebun binatang meyakini Muja sebenarnya berusia lebih dari 90 tahun.

Meski Muja tidak banyak berkelana ke luar kolam berukuran 12x7 meter yang jadi kandangnya, dia berhasil selamat dari pengeboman Perang Dunia II yang menewaskan banyak hewan di kebun binatang bersama 6 penjaganya.

Baca juga: Sedang Bermain di Pantai, Bocah 6 Tahun Digigit dan Diseret Buaya

Reptil itu tiba di Belgrade saat masih menjadi ibu kota Yugoslavia. Ia hidup di masa perpecahan negara itu, dan selamat lagi dari pengeboman lainnya oleh NATO pada 1999.

Muja dikabarkan masih dalam "kesehatan yang baik untuk usianya" saat ini, dan satu-satunya isu kesehatan besarnya adalah pada 2012 saat cakar kanannya harus diamputasi karena gangren.

"Operasinya sangat sulit tapi berhasil. Muja sembuh dan disesuaikan dengan gaya hidup baru," ujar Edvedj.

Dikarenakan usianya yang sudah lanjutm Muja tidak banyak bergerak tapi bisa tiba-tiba lincah saat jam makan, yang hanya dilakukan 1-2 kali dalam sebulan.

Baca juga: Main Frisbee Jam 5 Pagi, Pria Ini Hampir Dimakan Buaya Danau

Akhir-akhir ini dia sering butuh sedikit bantuan untuk menemukan "mangsanya", yang ditempatkan penjaga kebun binatang tepat di depan rahangnya.

Makanannya terdiri dari tikus-tikus, kelinci, burung, daging kuda, dan daging sapi.

"Kami menyebutnya 'buffet'," ujarnya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa Muja juga diberikan suplemen mineral dan vitamin.

Muja diuntungkan sebagai hewan berdarah dingin, karena memberinya metabolisme yang lambat sehingga memperlembatkan kerusakan sel, dengan demikian memperpanjang usia hidupnya, tutur Edvedj.

"Saya benar-benar berharap kami bisa merayakan ulang tahunnya yang ke-100, karena saya yakin dia bisa hidup nyaman selama 15-20 tahun lagi," kata dokter hewan tersebut.

Baca juga: Anggota DPR Jepang Sibuk Menonton Buaya Saat Sidang Kabinet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com