ROMA, KOMPAS.com - Italia memiliki seorang mahasiswa tertua yang lulus pada pekan ini. Setelah melewati masa perang dunia II, Giuseppe Paterno yang berusia 96 tahun saat ini telah melewati masa ujian dan akhirnya mendapatkan gelar sarjana Sejarah dan Filsafat dari University of Palermo.
Melansir ABC News pada Jumat (31/7/2020), Paterno menceritakan pengalaman pertamanya menjadi lulusan universitas. Ketika pria 96 tahun ini melangkah maju menerima gelar sarjana dan karangan bunga, lalu disambut tepuk tangan oleh keluarga, guru, dan sesama pelajar yang 70 tahun lebih muda darinya.
"Saya orang normal, seperti banyak orang lain," ujar Paterno.
Ketika ditanya bagaimana rasanya lulus begitu terlambat, ia menjawab, "Dalam hal usia, saya telah melewati banyak hal, tetapi saya belum pernah mengalami ini (lulus universitas)."
Baca juga: Jebol Rekening Bank Rp 1,4 Miliar, Kakek-kakek Gadungan Ditangkap Polisi
Pada Rabu (29/7/2020), ia lulus pertama di kelasnya dengan penghargaan tertinggi, menerima ucapan selamat dari kanselir universitas, Fabrizio Micari.
"Anda adalah contoh untuk siswa yang lebih muda," ucap profesor sosiologinya, Francesca Rizzuto, yang mengatakan kepadanya setelah ia lulus ujian lisan terakhir pada Juni lalu.
Paterno muda tumbuh dalam keluarga miskin di Sisilia pada tahun-tahun sebelum Perang Dunia II, yang saat itu dia hanya mendapatkan pendidikan tingkat sekolah dasar.
Beranjak remaja, Paterno bergabung dengan angkatan laut dan bertugas selama Perang Dunia II. Setelah perang usai, ia melanjutkan hidup dengan bekerja di kereta api dan akhirnya menikah hingga membesarkan dua anak.
Baca juga: Terlibat Bunuh 5.232 Yahudi di Kamp Nazi Jerman, Kakek 93 Tahun Ini Beberkan Kisahnya
Dalam masyarakat yang berfokus untuk berbenah diri dan melakukan pembangunan usai dahsyatnya perang dunia II, pekerjaan dan keluarga, dikatakannya adalah prioritas utama.
Pada 1955, saat usianya 31 tahun, Paterno telah terlebih dahulu menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya. Namun, dirinya masih memiliki tekad untuk memiliki pendidikan lebih tinggi.
"Pengetahuan itu seperti koper yang saya bawa, itu harta karun," ujar kakek veteran Perang Dunia II ini.
Lalu, ia pun mendaftar kuliah di jurusan sejarah dan filsafat di University of Palermo, pada 2017, saat usianya sudah 90-an tahun. Langkah itu menjadi kesempatan baginya mempelajari lebih banyak buku, yang mana dulu ia tidak memiliki kesempatan.
Baca juga: Kakek 77 Tahun Pimpin Sekte Seks, Para Gadis Tunduk dan Rela Dilecehkan
"Saya berkata, 'hanya itu, sekarang atau tidak sama sekali,' dan pada tahun 2017, saya memutuskan untuk mendaftar," katanya kepada Reuters di apartemennya di kota Sisilia Palermo, yang jarang dia tinggalkan saat ini karena usianya yang sudah semakin membuatnya lemah.
"Saya mengerti bahwa sudah agak terlambat untuk mendapatkan gelar dalam waktu tiga tahun (pendidikan), tetapi saya berkata pada diri sendiri, 'mari kita lihat apakah saya bisa melakukannya'," ungkapnya.
Sebagai seorang mahasiswa, ia memiliki banyak tugas esainya yang ia kerjakan dengan menggunakan mesin tik manual pemberian ibunya ketika ia pensiun dari perusahaan kereta api pada 1984.