BAGHDAD, KOMPAS.com - Irak membatalkan kunjungan kunjungan kementerian dan memanggil Duta Besar (Dubes) Turki atas serangan pesawat nirawak di perbatsan Irak-Turki.
Serangan yang terjadi pada Selasa (11/8/2020) menyebabkan dua perwira tinggi Irak tewas.
Para pejabat Irak menyebut serangan itu sebagai "serangan pesawat nirawak Turki yang terang-terangan" di wilayah otonom Kurdi di Irak utara,
Selama berpekan-pekan, Turki menargetkan wilayah tersebut untuk menyerang milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagaimana dilansir dari AFP, Rabu (12/8/2020).
Baca juga: Pesawat Nirawak Turki Serang Perbatasan, 2 Perwira Irak Tewas
Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan bahwa Dubes kali ini akan diberikan "surat protes dengan kata-kata yang keras".
Sejauh ini, Kementerian Luar Negeri Irak telah memanggil Dubes Turki sebanyak dua kali atas serangan Turki di wilayah Irak.
Kementerian Luar Negeri Irak juga mengonfirmasi bahwa Menteri Pertahanan Turki tidak akan diterima di Iran yang sedianya berkunjung pada Kamis (13/8/2020).
Wali Kota Sidakan, Ihsan Chalabi, mengatakan kepada AFP bahwa serangan pesawat nirawak di wilayah Pradost menargetkan komandan penjaga perbatasan Irak saat mereka bertemu dengan milisi PKK.
Baca juga: 560 Orang Tewas Selama Demo Anti-pemerintah di Irak
Para saksi melaporkan sebelum serangan pesawat nirawak itu, terjadi bentrokan milisi PKK dengan pasukan Irak.
Oleh karena itu, perwira tinggi Irak bertemu dengan milisi PKK untuk meredakan ketegangan. Namun ketika pertemuan itu dilangsungkan, terjadilah serangan dari pesawat nirawak Turki.
Kepresidenan Irak mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran berbahaya atas kedaulatan Irak.
Irak juga meminta Turki untuk menghentikan semua operasi militernya di wilayah tersebut.
Baca juga: Zona Hijau Diserang, Rudal Hampir Hantam Kedubes AS di Irak
Setidaknya lima warga sipil telah tewas sejak dimulainya kampanye militer Turki di wilayah itu sejak Juni.
Sejauh ini, Ankara telah mengumumkan kematian dua tentaranya sedangkan PKK telah melaporkan kematian 10 milisi dan pendukungnya.
PKK, yang masuk daftar hitam sebagai kelompok teroris oleh Ankara dan sekutunya, telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984.
Baca juga: Cegah Tentara Turki Masuk Lebih Jauh, Pasukan Irak Siaga di Perbatasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.