Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Presiden AS Tak Biasa Kanye West: Aborsi hingga Menangis

Kompas.com - 21/07/2020, 13:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

NORTH CHARLESTON, KOMPAS.com - Peluncuran kampanye perdana Kanye West untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2020, dipertanyakan para penggemarnya karena langkah yang tak lazim di Charleston, Carolina Selatan.

West, 43 tahun, menjadi kandidat presiden AS dengan kendaraan partai yang ia sebut sendiri "Birthday Party" atau Partai Ulang Tahun namun sejauh ini tidak ada kebijakan yang ia ajukan terkait partai itu.

Dalam acara tersebut, West nampak membuat kebijakan politik tanpa persiapan khusus, dan melontarkan nyinyiran, termasuk masalah aborsi dan Harriet Tubman, seorang aktivis kulit hitam abad ke-19, yang lahir sebagai anak budak dan menjadi pejuang menghapus perbudakan.

Baca juga: Jika Jadi Presiden AS, Kanye West Janjikan Jutaan Dollar AS bagi yang Punya Bayi

Para penggemarnya mempertanyakan apakah upaya ikut kampanye pemilihan presiden pada menit terakhir untuk bertarung mendapat takhta di Gedung Putih, sebenarnya adalah bagian dari strategi promosi.

Kampanye ini diadakan di aula konferensi dan pernikahan di kota, yang terbuka hanya bagi tamu yang sudah terdaftar - Tapi di dalam situs kampanye West tak ditampilkan menu pendaftaran untuk orang-orang yang ingin datang ke acara tersebut.

Rapat umum di Charleston juga tak banyak mengklarifikasi apakah kampanye West ini asli atau tidak.

Tapi pada sebuah cuitan yang telah dihapus pada akun resmi West Sabtu lalu, terdapat daftar lagu dari album barunya. Hal ini menambah panjang spekulasi pencalonan West sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat.

Baca juga: Kanye West Gelar Kampanye Calon Presiden AS Tak Lazim

Apa yang dikatakan Kanye West saat kampanye?

West muncul dengan cukuran rambut "2020" di belakang kepalanya, dan menggunakan rompi pelindung keamanan, dan berbicara pada orang banyak tanpa menggunakan pengeras suara.

Di antara pengunjung yang hadir juga tidak tersedia pengeras suara, sehingga West berkali-kali mengatakan untuk diam kepada yang hadir agar dia bisa mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dengan jelas.

Ada bagian di mana West mulai menangis saat membicarakan tentang aborsi. Ia mengatakan orangtuanya dulu hampir mengugurkannya, "Tidak akan ada Kanye West, karena ayah saya terlalu sibuk."

Dia menambahkan: "Saya hampir saja membunuh putri saya... bahkan ketika istri saya (Kim Kardashian) akan menceraikan saya setelah pidato ini, dia akan membawa North (putrinya) ke dalam dunia, bahkan ketika saya tidak menginginkannya."

Baca juga: Kanye West Menangis Cerita tentang Ibunya dan Kim Kardashian yang Nyaris Lakukan Aborsi

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dia meyakini aborsi harus tetap legal, tapi harus ada ketersediaan anggaran untuk mendukung ibu-ibu baru yang berjuang - menunjukkan bahwa "setiap orang yang memiliki bayi baru harus mendapatkan satu juta dolar"

"Satu-satunya hal yang dapat membebaskan kita adalah dengan mematuhi aturan yang diberikan pada kita untuk tanah yang dijanjikan," katanya. "Aborsi harusnya legal, karena apa? Lagi pula, aturan ini bukan dibawa oleh Tuhan, jadi apa legalitasnya?"

Dalam momen lainnya, dia memberikan sebuah monolog dadakan tentang pejuang penghapusan perbudakan, Harriet Tubman di abad ke-19.

"Harriet Tubman tak pernah benar-benar membebaskan para budak, dia hanya meminta para budak-budak itu pergi bekerja untuk orang kulit putih," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com