Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kampanye Presiden AS Tak Biasa Kanye West: Aborsi hingga Menangis

West, 43 tahun, menjadi kandidat presiden AS dengan kendaraan partai yang ia sebut sendiri "Birthday Party" atau Partai Ulang Tahun namun sejauh ini tidak ada kebijakan yang ia ajukan terkait partai itu.

Dalam acara tersebut, West nampak membuat kebijakan politik tanpa persiapan khusus, dan melontarkan nyinyiran, termasuk masalah aborsi dan Harriet Tubman, seorang aktivis kulit hitam abad ke-19, yang lahir sebagai anak budak dan menjadi pejuang menghapus perbudakan.

Para penggemarnya mempertanyakan apakah upaya ikut kampanye pemilihan presiden pada menit terakhir untuk bertarung mendapat takhta di Gedung Putih, sebenarnya adalah bagian dari strategi promosi.

Kampanye ini diadakan di aula konferensi dan pernikahan di kota, yang terbuka hanya bagi tamu yang sudah terdaftar - Tapi di dalam situs kampanye West tak ditampilkan menu pendaftaran untuk orang-orang yang ingin datang ke acara tersebut.

Rapat umum di Charleston juga tak banyak mengklarifikasi apakah kampanye West ini asli atau tidak.

Tapi pada sebuah cuitan yang telah dihapus pada akun resmi West Sabtu lalu, terdapat daftar lagu dari album barunya. Hal ini menambah panjang spekulasi pencalonan West sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat.

Apa yang dikatakan Kanye West saat kampanye?

West muncul dengan cukuran rambut "2020" di belakang kepalanya, dan menggunakan rompi pelindung keamanan, dan berbicara pada orang banyak tanpa menggunakan pengeras suara.

Di antara pengunjung yang hadir juga tidak tersedia pengeras suara, sehingga West berkali-kali mengatakan untuk diam kepada yang hadir agar dia bisa mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dengan jelas.

Ada bagian di mana West mulai menangis saat membicarakan tentang aborsi. Ia mengatakan orangtuanya dulu hampir mengugurkannya, "Tidak akan ada Kanye West, karena ayah saya terlalu sibuk."

Dia menambahkan: "Saya hampir saja membunuh putri saya... bahkan ketika istri saya (Kim Kardashian) akan menceraikan saya setelah pidato ini, dia akan membawa North (putrinya) ke dalam dunia, bahkan ketika saya tidak menginginkannya."

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dia meyakini aborsi harus tetap legal, tapi harus ada ketersediaan anggaran untuk mendukung ibu-ibu baru yang berjuang - menunjukkan bahwa "setiap orang yang memiliki bayi baru harus mendapatkan satu juta dolar"

"Satu-satunya hal yang dapat membebaskan kita adalah dengan mematuhi aturan yang diberikan pada kita untuk tanah yang dijanjikan," katanya. "Aborsi harusnya legal, karena apa? Lagi pula, aturan ini bukan dibawa oleh Tuhan, jadi apa legalitasnya?"

Dalam momen lainnya, dia memberikan sebuah monolog dadakan tentang pejuang penghapusan perbudakan, Harriet Tubman di abad ke-19.

"Harriet Tubman tak pernah benar-benar membebaskan para budak, dia hanya meminta para budak-budak itu pergi bekerja untuk orang kulit putih," katanya.

Tubman terlahir di dunia perbudakan, tapi dia berhasil melarikan diri dari perkebunan Maryland pada 1849 pada usia 27 tahun. Dia kemudian kembali ke Selatan untuk membebaskan budak-budak lain di jaringan rute ini dan rumah aman yang dikenal sebagai "kereta bawah tanah", mempertaruhkan nyawanya untuk membebaskan perbudakan.

Mata West kembali berkaca-kaca ketika berbicara tentang almarhumah ibunya yang meninggal pada 2007 karena komplikasi selama menjalani operasi kecantikan.

Bagaimana reaksi audiens?

Pidato West disambut dengan kemarahan sejumlah orang - sebagian besar dipicu karena komentarnya tentang Tubman - tetapi ada juga yang prihatin dengan kesejahteraan West.

Profesor Jason Nichols, seorang dosen senior dalam studi Afrika-Amerika di University of Maryland, mengaku khawatir penampilan West yang bertele-tele mengarah ke gejala depresi "episode manik" - meskipun menyadari bukan psikolog.

"Dia telah mengakui di masa lalunya telah berjuang melawan penyakit mental dan bahwa kadang-kadang dia tidak menjalani pengobatan.

"Dia sedikit lebih koheren daripada di waktu-waktu lain... ketika dia menggunakan kata-kata kasar ini, tapi saya benar-benar percaya dia berada di tempat yang buruk sekarang. Dia mengatakan beberapa hal yang sangat aneh."

Profesor Nichols menambahkan, dia kecewa, dan berharap West memilih untuk "mendorong kandidat lain", dia memiliki kelayakan sebagai ahli dan pendukung yang tepat.

"Saya sebenarnya tertarik untuk melihat apa yanag akan terjadi nanti, tapi setelah kampanye hari ini, seluruh ketertarikan saya berubah menjadi kekhawatiran,"

Akankah Kanye West masuk ke dalam surat suara?

West yang mengumumkan pertama kali untuk menjadi bakal calon presiden AS pada 4 Juli lalu telah melewati tenggat waktu untuk mendapatkan suara di sejumlah negara bagian. Dia harus mengumpulkan cukup tanda tangan untuk muncul dalam surat suara.

Pekan lalu, dia lolos di surat suara pilpres Oklahoma, negara bagian pertama di mana dia berhasil memenuhi persyaratan sebelum batas waktu yang telah ditentukan.

Untuk tampil di surat suara Carolina Selatan, dia harus mengumpulkan 10.000 tanda tangan, hari Senin waktu setempat.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/21/133150470/kampanye-presiden-as-tak-biasa-kanye-west-aborsi-hingga-menangis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke