Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanye West Isyaratkan Tak Lagi Dukung Trump

Kompas.com - 08/07/2020, 19:38 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rapper AS Kanye West mengisyaratkan tidak akan memberikan dukungannya lagi kepada Presiden Donald Trump.

Pernyataan tersebut dia sampaikan setelah menjadi sorotan dunia karena mengumumkan niatnya maju sebagai Presiden AS.

Kanye West, sebelumnya dikenal vokal mendukung Trump dan di beberapa kesempatan mereka akrab. Hingga, West menyebut Trump adalah sahabatnya.

Sementara, diketahui istrinya, Kim Kardashian, sempat mengunjungi Trump di Gedung Putih pada Mei 2018, untuk membahas reformasi peradilan dan hukuman penjara.

Namun, West dengan mengejutkan mengatakan di Twitter pada Minggu (5/7/2020), telah mencalonkan diri sebagai Presiden AS bersaing dengan sahabatnya tersebut.

Baca juga: Ada Nama Mirip Kanye West dalam Daftar Calon Presiden AS

"Saya melepas topi merah (simbol dukungan terhadap Trump), dengan wawancara ini," kata West kepada Forbes pada Rabu (8/7/2020) seperti yang dilansir dari Reuters di hari yang sama.

Topi merah bertuliskan "Make America Great Again" itu adalah topi baseball yang dikampanyekan oleh Trump untuk meyakinkan publik dan menarik suara mereka dalam pemilihan.

"Seperti apa yang saya lakukan dalam hidup, saya melakukan (pencalonan diri) untuk menang," ujar Kanye West.

Dia membantah tujuannya mencalonkan diri menjadi presiden adalah untuk memainkan suara orang kulit htam yang akan menjatuhkan lawan tanding Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Baca juga: Jika Kanye West Serius Ingin Jadi Presiden AS, Bisakah Berkampanye 4 Bulan Ini?

Ia mengatakan, itu adalah "bentuk rasisme dan supremasi kulit putih" untuk menyarankan semua orang kulit hitam harus mendukung Demokrat, katanya.

Kepada Forbes, rapper kenamaan ini menceritakan tentang kesehatannya, di mana ia sempat terinfeksi Covid-19 pada Februari 2020. Namun, dia belum meyakini dengan vaksin yang tengah dikembangkan sekarang.

"Jadi ketika mereka mengatakan cara kita akan menangani ancaman Covid-19 adalah dengan vaksin, saya sangat berhati-hati," ujarnya.

Pada Minggu (5/7/2020), West mengejutkan penggemar dengan mengumumkan melalui Twitternya bahwa ia mencalonkan diri sebagai presiden AS di pemilihan 2020 ini.

Baca juga: Kanye West Sudah 3 Kali Bilang Ingin Jadi Presiden AS

Dalam kicauannya, ia menuliskan, "Kita sekarang harus menyadari janji Amerika dengan memercayai Tuhan, menyatukan visi kita dan membangun masa depan kita. Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat." Disertai "#2020VISION".

Namun, belum ada bukti bahwa Kanye West secara nyata telah melengkapi dokumen dalam prosedur pencalonan diri sebagai Presiden AS.

Dicek dalam basis data FEC pada 2020 ini, terdapat satu nama yang terdaftar sebagai kandidat calon presiden AS, yang mirip dengan nama Kanye West, yaitu Kanye Deez Nutz West.

Berdasarkan data yang ada dilansir dari Forbes (5/6/2020), kandidat itu berasal dari Partai Hijau. Jadi, itu bukan West.

Baca juga: Jika Kanye West Serius Ingin Jadi Presiden AS, Ini Langkah yang Harus Ditempuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com