Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Israel Caplok Tepi Barat, 6 Warga Palestina Ditangkap

Kompas.com - 14/07/2020, 16:28 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

Namun, hingga saat ini belum ada pengumuman yang didapat dari pemerintah Israel terkait rencana aneksasi. Sementara itu, Netanyahu mengatakan rencana tersebut masih dibahas dengan AS.

Rencana aneksasi sendiri adalah sebuah langkah Israel yang akan melanggar hukum internasional.

Para pemimpin Palestina telah memperingatkan langkah pencaplokan akan menghancurkan segala harapan untuk menciptakan perdamaian, dan berisiko memicu pemberontakan baru antara Palestina dengan Israel.

Baca juga: Israel Hendak Caplok Tepi Barat, Hamas Siap Kobarkan Perang

Pada Juni, sebuah jajak pendapat dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina terhadap penduduknya, yang menunjukkan hasil bahwa ada sekitar 88 persen warga Palestina menentang "rencana Trump".

Sementara itu, 52 persen orang mengatakan siap mendukung kembalinya aksi perjuangan bersenjata.

Ada gelombang demonstrasi yang menentang aneksasi dan rencana Trump di Tepi Barat dalam beberapa pekan terakhir.

Namun, ada pula kelompok warga Palestina yang mendukung dilakukannya aneksasi. Hal tersebut disampaikan oleh Yehezkeli yang telah menjadi koresponden AFP selama 25 tahun di wilayah Palestina.

Beberapa orang yang diwawancarai Yehezkeli mengatakan kepadanya bahwa "kami tidak peduli tentang aneksasi", lalu ada yang mengatakan "otoritas Palestina telah gagal" dan "korup".

Baca juga: Pria Autis Palestina Ditembak Mati Polisi, PM Israel Sebut Itu Tragedi

Yehezkeli mengaku menyesal tidak menyiarkan semua komentar pro aneksasi di televisi.

Kemudian ia meyakinkan bahwa orang-orang yang telah ia wawancarai dan siarkan, semua telah ditangkap oleh pihak PA dan ia telah diberitahu oleh keluarga mereka.

Atas penangkapan tersebut, Yehezkeli mengungkapkan dirinya merasa "bertanggung jawab".

Satu orang Palestina yang dihubungi oleh AFP mengatakan, kerabatnya yang mengkritik PA dalam laporan itu, telah ditahan selama beberapa minggu oleh polisi Palestina dan akan segera diadili.

Orang yang dihubungi AFP ini juga mengatakan dirinya mendukung pencaplokan wilayah Tepi Barat Palestina oleh Israel.

Meski "takut" ditangkap, dia menambahkan tetap berharap "bahwa Israel akan memberinya kewarganegaraan".

Kehilangan harapan

Beberapa pengamat Palestina mengatakan, pernyataan seperti itu mencerminkan kekecewaan mendalam dari orang-orang yang telah menghabiskan beberapa dekade di bawah penjajahan serta harapan panjang tentang perdamaian dan kemakmuran.

Baca juga: Ali Khamenei untuk Pertama Kalinya Mengonfirmasi Iran Persenjatai Pejuang Palestina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com