Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Autis Palestina Ditembak Mati Polisi, PM Israel Sebut Itu Tragedi

Kompas.com - 08/06/2020, 15:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kasus polisi tembak mati seorang pria autis Palestina adalah sebuah "tragedi".

Netanyahu mengatakannya pada Minggu (7/6/2020), seraya mengucapkan belasungkawa kepada keluarga yang berduka.

Polisi Israel menembak Iyad Halaq (32) di Yerusalem pada 30 Mei, saat ia sedang berjalan ke sekolah berkebutuhan khusus. Polisi salah mengira Halaq bersenjata.

Baca juga: Pria Autis di Palestina Ditembak Mati, Menhan Israel Minta Maaf

"Apa yang terjadi dengan Iyad Halaq adalah sebuah tragedi. Ini adalah seorang pria difabel - autisme - yang dicurigai, kita tahu, secara keliru, sebagai seorang teroris di lokasi yang sangat sensitif," kata Netanyahu saat rapat kabinet, dikutip dari AFP.

Penembakan terjadi di dekat Lions' Gate di gang-gang Kota Tua yang dikelilingi tembok. Halaq bersekolah di wilayah itu selama enam tahun.

"Kami semua memberikan belasungkawa kepada keluarga, saya mengucapkan ini mewakili seluruh masyarakat Israel, serta seluruh pemerintah Israel," lanjut Netanyahu.

Baca juga: Rencana Pencaplokan Tepi Barat, Palestina Ancam Batalkan Perjanjian dengan AS dan Israel

Perdana menteri juga menambahkan, dia menunggu hasil penyelidikan dari kasus penembakan itu.

Ribuan pelayat berkumpul saat pemakaman Halaq, sementara itu tagar #PalestinianLivesMatter bergema, seperti di demonstrasi kematian George Floyd.

Tewasnya Halaq juga ditanggapi ucapan belasungkawa dari petinggi-petinggi Israel lainnya, termasuk anggota parlemen dari Daftar Gabungan yang dipimpin Arab Saudi, kepala rabi Yerusalem, dan Yehudah Glick mantan anggota parlemen sayap kanan.

Baca juga: Dubes China di Israel Tewas, Jenazahnya Akan Dijemput Satu Tim

Glick dulunya hendak memperbanyak kehadiran Yahudi di kompleks masjid Al Aqsa, salah satu situs suci Islam. Lokasi itu juga menjadi tempat suci bagi umat Yahudi yang menyebutnya Temple Mount.

Glick yang selamat dari upaya pembunuhan 2014 akibat kegiatannya di Yerusalem mengatakan, ia diserang pada Kamis ketika keluar dari rumah duka Halaq.

Serangan itu digambarkan sebagai "pembunuhan tanpa pengadilan". Glick mengalami luka ringan akibat serangan tersebut.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Dubes China di Israel Tewas di Apartemen | Penasihat Medis China: Wuhan Tak Jujur soal Virus Corona

Pada Minggu Netanyahu mengatakan, penembakan Halaq "tidak membenarkan serangan terhadap mantan anggota parlemen Glick."

"Saya yakin keadilan akan ditegakkan di sini juga," kata sang perdana menteri.

Polisi menangkap satu orang yang terkait dengan penembakan itu, dan membebaskannya sebagai tahanan rumah. Sementara itu penyelidikan masih berlanjut.

Baca juga: Dubes China di Israel Diyakini Meninggal karena Sebab Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com