KOMPAS.com - Ada kemarahan luas di Nigeria setelah seorang mahasiswi berusia 22 tahun dibunuh di gereja tempat dia belajar di selatan kota Benin.
Keluarga Uwavera Omozuwa, yang dikenal sebagai Uwa, mengatakan bahwa dia diperkosa secara brutal hingga tewas.
Ini adalah salah satu dari beberapa kasus mengejutkan dalam seminggu terakhir yang telah memicu protes di jalan-jalan, memunculkan sebuah petisi daring ditandatangani oleh ribuan orang, serta menimbulkan tagar #WeAreTired di Twitter.
Banyak orang Nigeria mengkritik sistem hukum yang menurut mereka menyulitkan memidana pelaku pemerkosaan dan justru memojokkan perempuan ketika mereka menjadi korban kekerasan seksual.
Peringatan: Artikel ini berisi rincian yang mungkin mengganggu pembaca
Baca juga: Takut Ditangkap Usai Perkosa Tetangga, Remaja Zimbabwe Gantung Diri
Wanda Ebe (36) pertama kali dianiaya secara seksual saat ia belum genap berusia enam tahun.
Dia mengklaim pengasuhnya, seorang perempuan paruh baya, memaksanya untuk berulang kali melakukan seks oral ketika mereka berdua saja.
Pada usia enam tahun, Ebe berupaya menghentikan pelecehan dengan mengancam untuk melaporkan si pengasuh kepada orang tuanya. Ia hampir mati karenanya.
"Dia [pengasuh] menuangkan ember penuh air panas pada saya. Saya harus dibawa ke rumah sakit dan saya kehilangan satu tahun waktu sekolah," kata Ebe kepada BBC.
Ebe mengatakan pengasuh berdalih kepada orang tuanya bahwa itu merupakan kecelakaan. Ebe terlalu takut untuk bercerita yang sebenarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.