Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Rupanya, Tak Semua Warga Paris Menyambut Baik New Normal

Kompas.com - 08/06/2020, 12:14 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Tidak semua warga Paris menyambut New Normal. Seorang warga yang telah lama tinggal di Paris, Delphine, sebagaimana dilansir BBC mengatakan bahwa dia senang ketika Paris sepi. 

"Saya lebih suka begitu (Paris kosong)," ujarnya, "Kita bisa mendengar kicauan burung. Saya mengalami semacam sindrom akhir lockdown dengan merasa agak 'diserang' ketika tahu bahwa akan banyak orang kembali memenuhi jalan."

Tidak semua warga Paris tidak bahagia dengan adanya lockdown.

Baca juga: Perancis Ajukan UU Bercinta bagi Para Pasangan Saat Longgarkan Lockdown

Alane Kadouri, seorang psikiater di Rumah Sakit Cochin di Paris mengatakan bahwa dirinya terkejut dengan banyaknya orang yang sebenarnya lebih menyukai pemberlakuan karantina.

"Mereka yang takut akan hubungan sosial merasa aman selama lockdown," ujar Kadouri.

Pria itu juga menambahkan, "Mereka yang mengalami rumitnya kehidupan cinta tidak perlu mempertanyakannya pada diri mereka sendiri, para remaja akan sangat senang berada di rumah bermain video games dan media sosial."

Baca juga: Restoran Steak Terkenal di Perancis Buka Kembali, Diserbu Ratusan Pelanggan

Namun, menurutnya, terdapat jarak yang lebar antara pengalaman warga biasa dengan para perawat di rumah sakit tempat dia bekerja.

"Satu dari 10 perawat merasa 'diserang' selama lockdown," ujarnya, "beberapa diminta tetangga mereka untuk meninggalkan apartemen karena para tetangganya merasa khawatir akan terkontaminasi (virus)."

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, era tatanan baru tengah dimulai. Kadouri menyaksikan beberapa dari para petugas medis tumbang. "Mereka takut akan gelombang kedua virus dan mereka kelelahan," ujar Kadouri.

"Saya pernah mendengar ini dari seorang perawat berusia 30 tahun yang bahkan merasa kesulitan saat harus menaiki anak tangga."

Baca juga: Museum Louvre di Perancis Dibuka Juli 2020, Ada Protokol Kesehatan

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Narasumber Salah Pilih Filter Zoom, Presenter Berita Ngakak saat Siaran Langsung

Narasumber Salah Pilih Filter Zoom, Presenter Berita Ngakak saat Siaran Langsung

Global
Link Live Streaming Shalat Tarawih Masjidil Haram Makkah untuk Ramadhan 1444 H/2023

Link Live Streaming Shalat Tarawih Masjidil Haram Makkah untuk Ramadhan 1444 H/2023

Internasional
Presiden Filipina Bela Penambahan Pangkalan Militer AS Meski Ditentang China

Presiden Filipina Bela Penambahan Pangkalan Militer AS Meski Ditentang China

Global
Pasutri Malaysia Didakwa Jajakan Putrinya Berkebutuhan Khusus untuk Seks

Pasutri Malaysia Didakwa Jajakan Putrinya Berkebutuhan Khusus untuk Seks

Global
Setiap Upaya Penangkapan Putin, Berarti Deklarasi Perang Melawan Rusia

Setiap Upaya Penangkapan Putin, Berarti Deklarasi Perang Melawan Rusia

Global
Tentara Rusia Makin Tipis, Ukraina Segera Lancarkan Serangan Balasan di Bakhmut

Tentara Rusia Makin Tipis, Ukraina Segera Lancarkan Serangan Balasan di Bakhmut

Global
Bersih-bersih Rumah jadi Primadona Baru Konten Media Sosial

Bersih-bersih Rumah jadi Primadona Baru Konten Media Sosial

Global
Tahanan Kabur Gali Lubang Pakai Sikat Gigi, Ditangkap Tak Lama Saat Makan Panekuk

Tahanan Kabur Gali Lubang Pakai Sikat Gigi, Ditangkap Tak Lama Saat Makan Panekuk

Global
Pesan Penting Raja Salman Arab Saudi di Bulan Ramadan

Pesan Penting Raja Salman Arab Saudi di Bulan Ramadan

Global
PBB Peringatkan Ancaman Krisis Air Dunia, Krisis Iklim Bikin Tambah Parah

PBB Peringatkan Ancaman Krisis Air Dunia, Krisis Iklim Bikin Tambah Parah

Global
Makin Panas, Beijing Usir Kapal Perusak AS di Laut China Selatan, Washington Membantah

Makin Panas, Beijing Usir Kapal Perusak AS di Laut China Selatan, Washington Membantah

Global
Mengapa Risiko Keamanan TikTok Terus Timbulkan Ketakutan?

Mengapa Risiko Keamanan TikTok Terus Timbulkan Ketakutan?

Global
Batas Waktu Pembelian Manchester United Diperpanjang, 'Crazy Rich' Dunia Berebutan

Batas Waktu Pembelian Manchester United Diperpanjang, "Crazy Rich" Dunia Berebutan

Global
'Start-up' China Ciptakan Mesin Ciuman Jarak Jauh

"Start-up" China Ciptakan Mesin Ciuman Jarak Jauh

Global
48 Orang Masuk UGD di Australia karena Tersengat Pohon 'Gympie-Gympie'

48 Orang Masuk UGD di Australia karena Tersengat Pohon "Gympie-Gympie"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+