PARIS, KOMPAS.com - Mathilde (88) seorang pemilik bistro lokal di Paris mengatakan bahwa New Normal adalah momen yang sangat ditunggu olehnya.
Sambil duduk di teras bistro lokalnya beberapa jam setelah dibuka kembali pada pekan ini, dia menyesap minuman bersoda dan menikmati sinar matahari pagi.
"Aku sudah menantikan ini," ujarnya sebagaimana dilansir BBC, "dikelilingi orang-orang dan tidak merasa sendirian lagi."
Baca juga: New Normal Spanyol, Madrid dan Barcelona Bergembira Bersama Rayakan Akhir Lockdown
Untuk momen 'new normal', Mathilde berpakaian istimewa, memakai gaun dengan tatanan rambut yang sempurna.
Atmosfer publik di Paris menuntut sedikit upaya lebih. Misalnya, untuk kafe dan restoran, ada aturan baru tentang jarak tempat duduk, prosedur pembersihan, termasuk bahan pembersih tangan di mana-mana yang bisa dilihat mata.
Temannya, Annie yang berusia 10 tahun lebih muda mengatakan jujur bahwa dirinya takut dengan wabah virus corona,
"Tentu saja aku takut. Tapi, di usia kami yang sudah tidak punya banyak waktu ini, pada titik tertentu harus berani bertindak."
Baca juga: Persiapan New Normal, Arab Saudi Akan Cabut Jam Malam Mulai 21 Juni
Banyak orang mengekspresikan betapa leganya mereka melihat bar dan kafe di Paris kembali dibuka. Teras kafe mereka tampak penuh.
Karena, ada sesuatu tentang 'kekosongan' kota Paris. Secara umum, selama lockdown, kekosongan itu terasa pedih, ungkap Joan Dejean seorang penulis dan sejarawan budaya Perancis.
Baca juga: BERITA FOTO: Penerapan New Normal, dari Restoran di Jerman sampai Salon Pria di Selandia Baru