WELLINGTON, KOMPAS.com - Mantan mata-mata Rusia dan putrinya yang selamat usai diracuni intelijen militer Rusia, dikabarkan menjalani kehidupan baru di Selandia Baru.
Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, menetap di Selandia Baru setelah berlindung lebih dari setahun di rumah perlindungan MI6 Inggris, demikian yang diwartakan Sunday Times London.
Keduanya ditemukan pingsan di sebuah bangku taman di kota Salisbury, Inggris, pada Maret 2018.
Kedua tersangka dalam percobaan pembunuhan ini telah diidentifikasi, yakni dua pria masing-masing bernama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov.
Baca juga: Serang Agen FBI dengan Batuk, Pria Ini Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Sebuah penyelidikan mengungkap Skripal dan putrinya diracuni dengan Novichok, cairan saraf kimia era Soviet.
Cairan itu diolesi oleh para intelijen Rusia di pegangan pintu rumah ayah dan anak itu.
Saat menjadi mata-mata Rusia, Skripal diketahui sempat berselisih dengan kolega lamanya karena menjadi agen ganda atas nama Inggris selama 1990-an dan 2000-an.
Baca juga: Ingin Undang Rusia, Trump Tunda KTT G7
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.