Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peragakan "Chokehold" yang Digunakan untuk Pria Kulit Hitam Saat Berfoto, 3 Polisi Ini Dipecat

Kompas.com - 05/07/2020, 05:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC.com

Pada rekaman kamera di tubuh, suara McClain dapat didengar mengatakan, "Saya seorang introvert, tolong hormati batas-batas saya ketika saya berbicara."

Salah satu petugas kemudian berkata "dia akan mengambil senjatamu", dan mereka bergulat dengan dia di tanah dan memberikannya cekikan.

Laporan itu mengatakan McClain sempat kehilangan kesadaran, dibebaskan dari cekikan, dan mulai melakukan perlawanan lagi.

Para petugas kepolisian itu meminta bantuan petugas pemadam kebakaran dan ambulan. Seorang petugas medis menyuntikkan McCamine dengan ketamine untuk membiusnya.

Baca juga: Pertama Kali, Trump Tunjuk KSAU AS dari Kulit Hitam

McClain kemudian "dilepaskan perlahan" di atas tandu dan dimasukkan ke dalam ambulans.

Tenaga medis yang telah memberikan obat itu kemudian memperhatikan bahwa dada McClain "tidak bergerak, dan ia tidak memiliki denyut nadi". Dia dinyatakan mati otak pada 27 Agustus.

Keluarga McClain menuduh petugas menggunakan kekerasan selama sekitar 15 menit ketika McClain muntah, dan memohon berulang kali agar mereka berhenti seraya berkata bahwa ia tidak bisa bernapas.

Para petugas juga sempat mengancam akan mengirim anjing polisi padanya, kata keluarga McClain.

Baca juga: Doa bagi George Floyd, Warga Kulit Putih Cuci Kaki Pendeta Kulit Hitam

Autopsi koroner menemukan penyebab kematian tidak dapat ditentukan. Namun, Gubernur Colorado, Jared Polis telah menunjuk seorang jaksa khusus untuk meninjau kembali kasus ini.

Awal bulan ini, polisi Aurora melarang pencekikan seperti yang dilakukan pada McClain. Aturan baru juga mengatakan petugas harus turun tangan, jika mereka melihat seorang rekan menggunakan kekuatan berlebihan.

Baca juga: Wanita Kulit Hitam Ini Minta Kamus Merriam-Webster AS Ubah Definisi Rasisme

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com