Itu artinya, mereka yang ingin melakukan renovasi sendiri dianggap tidak memenuhi syarat untuk program ini.
Baca juga: Covid-19, Suasana Lebaran WNI di Australia
Dari segi syarat biaya renovasi yang terbilang tinggi, sejumlah pihak menyatakan sulit jika seseorang hanya ingin merenovasi kamar mandi atau dapur saja.
Menurut Asosiasi Industri Perumahan (HIA), biaya rata-rata renovasi kamar mandi pada 2018-19 adalah 19.553 dollar Australia, sementara dapur baru menelan biaya rata-rata 26.280 dollar Australia.
Jika digabungkan pun, belum memenuhi syarat minimal 150.000 dollar Australia.
Menurut Graham Wolfe dari HIA, renovasi yang dilakukan haruslah yang cukup besar untuk memenuhi syarat mendapatkan bantuan tunai.
Baca juga: WNI di Australia Harus Bayar Rp 300.000 untuk Surat Jalan ke Indonesia
"Batas minimal pekerjaan renovasi 150.000 dollar Australia menurut perkiraan kami akan mencakup 7.000 hingga 10.000 pekerjan selama periode 6 bulan," kata Wolfe kepada ABC News.
Wolfe mengaku yakin program ini akan membantu menghidupkan kembali sektor konstrusi perumahan.
"Mengeluarkan biaya proyek minimum 150.000 dollar Australia, akan memastikan bahwa pekerjaan di sektor ini akan tetap berjalan," katanya.
Baca juga: Viral Foto Pasangan Telanjang pada Hari Berkebun Tanpa Busana di Australia
Namun sejumlah kalangan menilai progam Pemerintahan PM Morrison ini terlalu ketat, sehingga tidak akan mencapai sasaran yang lebih dibutuhkan saat ini.
Pemimpin Oposisi Anthony Albanese menyebut syarat-syarat untuk program ini terlalu berat bagi kebanyakan warga.
"Tidak ada orang di luar sana yang memiliki dana 150.000 dollar Australia hanya untuk merenovasi rumah mereka," ujarnya.
Ia menggambarkan, dengan skema yang ada, orang harus melakukan renovasi kamar mandi yang sangat mewah hanya demi mencapai nilai kontrak minimal yang disyaratkan.
Baca juga: Australia Minta Asal Usul Virus Corona Diselidiki, China Bekukan Impor Daging
Sedangkan Pemimpin Partai Hijau Adam Bandt menyebut bantuan tunai ini hanya akan menggunakan uang negara untuk keuntungan pribadi segelintir warga dan justru berpotensi membuat krisis tunawisma semakin memburuk.
Dewan Layanan Sosial Australia (ACOSS) juga mengkritik program ini dan memperingatkan bahwa dananya seharusnya ditujukan bagi sektor perumahan sosial.
"Program ini akan sangat bermanfaat bagi mereka yang berpenghasilan menengah dan tinggi yang mampu melakukan renovasi. Tapi tidak ada manfaat sosialnya," katanya.
"Kita masih mengalami kekurangan perumahan sosial," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.