Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Masker Berserakan di Pantai Hong Kong, Beberapa Hanyut ke Laut

Kompas.com - 05/06/2020, 15:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Tumpukan sampah masker tampak berserakan di pantai-pantai Hong Kong, dan beberapa ada yang hanyut ke laut.

Para pakar lingkungan hidup mengatakan, masker-masker itu semakin menambah limbah plastik yang sudah begitu banyak di perairan Hong Kong.

"Masker sekali pakai menjadi satu beban tambahan yang kami tinggalkan untuk generasi mendatang di pantai," kata Gary Stokes salah satu pendiri Oceans Asia saat dihubungi AFP.

Baca juga: Pantai Hong Kong Ramai Saat Wabah Corona, Warga: Kami Bosan, Butuh Senang-senang

Tak lama sebelum pandemi global melanda, LSM lingkungan hidup yang berbasis di Hong Kong itu telah melakukan penelitian selama setahun, yang mengamati serpihan laut serta mikroplastik.

Penelitian dilakukan di salah satu pulau terpencil yang tidak berpenghuni di kota itu.

Sebanyak lima items yang paling jamak ditemukan adalah botol, kemasan polystyrene, korek api, alat makan sekali pakai, dan sedotan.

Namun sekarang jenis sampah bertambah lagi yakni masker-masker yang mengambang di sepanjang garis pantai.

Baca juga: 28 Remaja Spring Breaker yang Liburan ke Pantai Meksiko Positif Virus Corona

Dalam kunjungan baru-baru ini, para konservasionis menemukan 70 sampah masker di sepanjang 100 meter garis pantai. Seminggu kemudian, 30 masker lainnya hanyut ke laut.

"Sejak masyarakat mulai mengenakan masker, dampaknya sekarang terlihat di pantai," terang Stokes.

Sebanyak 7,5 juta penduduk Hong Kong menghasilkan 6 juta ton sampah setiap tahun, dan hanya 30 persennya yang didaur ulang.

Baca juga: Sedang Berjemur di Pantai, Pria Ini Didatangi Polisi dan Didenda

Bahkan sebelum virus corona muncul, para penduduk sudah sering memakai masker dalam perjalanan harian, terutama selama musim dingin karena risiko terkena flu.

Lalu adanya penyakit Covid-19 membuat masker kini dipakai di mana-mana.

Meski lokasinya sangat dekat dengan daratan China yang merupakan lokasi pertama ditemukannya virus corona, Hong Kong berhasil menangani virus ini dengan mencatatkan 4 kematian dari 1.000 lebih kasus.

Sekarang semakin banyak perusahaan yang menawarkan masker pemakaian berulang, dan pemerintah juga telah meluncurkan inisiatif untuk mengirim masker kain yang dapat dicuci ke semua warga.

Baca juga: Virus Tidak Libur Saat Weekend, Gubernur California Marahi Warganya yang ke Pantai

Akan tetapi masker sekali pakai tetap menjadi pilihan terpopuler di kalangan masyarakat Hong Kong.

"Apa yang dikhawatirkan adalah ketika kita akan mendapati lumba-lumba mati atau lumba-lumba menelan masker yang hanyut ke perutnya," terang Stokes.

"Jelas ini adalah sesuatu berbeda yang masuk ke laut dan bisa dikira makanan."

Baca juga: Abaikan Lockdown dengan Main ke Pantai, Peselancar Tewas Diserang Hiu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com