Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kebagian Kursi di Kereta Api, Pria Ini Langsung Beli Mobil untuk Mudik

Kompas.com - 05/06/2020, 15:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Gulf News

GORAKHPUR, KOMPAS.com - Seorang pria di India yang tidak kebagian kursi di kereta api, langsung membeli mobil untuk mudik bersama keluarganya.

Lallan, nama pria itu, adalah seorang pelukis di Ghaziabad. Ia menunggu di dekat stasiun kereta api selama tiga hari, untuk menanti gilirannya naik kereta api ke Shramik.

Namun karena tak kunjung berangkat, ia pun kehabisan kesabaran.

Baca juga: Monyet di India Terapkan Social Distancing Saat Diberi Makan

Di hari keempat, Lallan pergi ke bank. Ia menarik semua tabungannya senilai 190.000 rupee (Rp 35 juta) dan langsung mendatangi penjual mobil bekas.

Dia akhirnya membeli mobil bekas seharga 150.000 rupee (Rp 27,7 juta) untuk mudik ke rumahnya di Gorakhpur bersama keluarganya.

Dilansir dari Gulf News Rabu (3/6/2020), Lallan bersumpah tidak akan pernah kembali ke Ghaziabad.

Baca juga: Sekawanan Monyet di India Curi Sampel Darah Pasien Covid-19

Lallan yang merupakan penduduk desa Kaitholia di PP Ganj di Gorakhpur mengatakan, "Setelah lockdown, saya tetap berharap semuanya akan segera kembali normal."

"Ketika lockdown berlanjut, aku pikir akan lebih aman bagiku dan keluarga untuk kembali ke desa asal kami. Namun, kami selalu tidak kebagian kursi di bus atau kereta api."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com