OREGON, KOMPAS.com - Seekor anak kucing menjadi perbincangan banyak orang, karena lahir dengan dua kepala.
Anak kucing ini lahir dari rahim induk kucing peliharaan Kyla King di Oregon, Amerika Serikat (AS).
Pemilik kemudian menamai bayi kucing ini Biscuit dan Gravy, dengan nama panggilan Biscuit.
Baca juga: Viral Video Injak Anak Kucing sampai Mati, Polisi Buru Pelaku 3 Perempuan
Dilansir dari Mirror Jumat (22/5/2020), anak kucing berkepala dua ini karena memiliki kelainan bawaan langka, dikenal sebagai diprosopus.
Kelainan itu membuat bagian-bagian wajah berjumlah ganda di kepala.
Anak kucing berkepala dua ini memiliki dua mulut dan dua hidung, tetapi belum diketahui apakah empat matanya bisa berfungsi semua, menurut USA Today.
Baca juga: Terungkap, TKP dan Motif Pelaku di Video Injak Anak Kucing sampai Mati
Sayangnya, kucing berkepala dua yang juga dikenal dengan duplikasi kraniofasial ini, biasanya tidak bertahan lebih dari seminggu karena cacat.
Meski King juga tidak terlalu berharap Biscuit bisa bertahan hidup, ia mengungkapkan si anak kucing sudah mengeong, ada nafsu makan, dan menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Namun kepala kucing terlalu besar ditopang oleh tubuhnya, sehingga ia belum terlalu banyak bergerak.
Baca juga: Kasus Pertama, Kucing di Belgia Positif Terinfeksi Virus Corona
King mengatakan, jika Biscuit sanggup bertahan hidup ia akan merawatnya dan membesarkannya.
Niatan itu tidak hanya datang dari King seorang, karena sejumlah orang juga telah menunjukkan minat mereka untuk membeli atau mengadopsi Biscuit.
Kucing dengan kelainan ini juga kadang-kadang disebut kucing Janus.
Baca juga: Kota Shenzhen di China Jadi yang Pertama Larang Konsumsi Daging Anjing dan Kucing
Kucing Janus tertua di dunia, Frank dan Louie, mati di usia 15 tahun.
Kucing berkepala dua lainnya juga menjadi buah bibir pada November 2019, karena berhasil membalikkan prediksi untuk bertahan hidup.
Ia bernama Duo, tinggal di California dan telah berusia empat bulan usai diadopsi seorang dokter hewan.
Baca juga: Viral Kucing Tertib Jaga Jarak di Depan Toko, Ada Alasan Ilmiahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.