Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: Korea Utara Hentikan Perbincangan dengan AS sampai Pilpres AS 2020 Usai

Kompas.com - 21/05/2020, 12:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Korea Utara dikabarkan telah menghentikan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) sampai hasil pemilihan presiden AS pada November diketahui.

Hal ini dilaporkan oleh duta besar Rusia untuk Pyongyang kepada media pada Rabu (20/5/2020).

Dilansir media Perancis AFP, Presiden AS, Donald Trump sebelumnya pernah bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sebanyak tiga kali pada konferensi tingkat tinggi yang bersejarah dan Trump sempat mengatakan kekaguman kepada Kim, meski pun harapan untuk mencapai kesepakatan yang komprehensif telah memudar.

"Ada pun dialog dengan Washington, yang mereka anggap tidak ada gunanya untuk saat ini, tampaknya telah ditunda setidaknya sampai setelah pemilihan presiden AS," ujar Duta Besar Alexander Matsegora mengatakan kepada kantor berita Interfax dalam sebuah wawancara.

Baca juga: Korea Utara Bangun Fasilitas untuk Simpan Rudal Balistik

"Mereka (Korea Utara) akan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya," katanya.

Sebelumnya diketahui, Korea Utara telah menembakkan serangkaian roket karena menuntut konsesi administrasi oleh Trump.

Yakni Trump mengatakan bahwa sanksi internasional harus tetap diberlakukan sampai Kim melakukan denuklirisasi.

Baca juga: Sebut Kim Jong Un Tak Bisa Berdiri, Pembelot Korea Utara Minta Maaf

Matsegora mengatakan dia mengharapkan dialog antara Washington dan Pyongyang agar dapat dilanjutkan, dia menambahkan Rusia tidak senang dengan penangguhan pembicaraan yang dapat meningkatkan ketegangan di wilayah perbatasan.

"Jelas, Moskwa tidak bisa senang dengan adanya kebekuan dalam dialog AS-Korea Utara, yang penuh dengan peningkatan ketegangan di wilayah yang berbatasan dengan perbatasan Mongolia, China, dan Korea Utara di selatan Rusia," kata Matsegora.

Duta Besar itu juga mengkritik sanksi AS terhadap Korea Utara yang katanya menghambat pasokan peralatan medis penting ke Pyongyang.

Baca juga: Bagaimana Korea Utara Mengatasi Covid-19 Tanpa Air Bersih dan Sabun?

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret lalu menyerukan bantuan sanksi selama pandemi virus corona, mengatakan kepada para pemimpin G20 bahwa itu adalah masalah "hidup dan mati".

Matsegora mengatakan sanksi tersebut menghalangi pasokan obat-obatan dan peralatan medis ke Korea Utara dan Washington "memburu siapa pun yang setidaknya memiliki beberapa perdagangan dengan Korea Utara, bahkan termasuk pasokan barang-barang yang benar-benar tidak berbahaya."

Baca juga: Muncul Kabar Kim Jong Un Meninggal, Publik Korea Utara Bingung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com