Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Siap Tukar Tahanan dengan AS untuk Antisipasi Virus Corona

Kompas.com - 11/05/2020, 08:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran pada Minggu (10/5/2020) menyatakan kesiapannya untuk bertukar tahanan dengan Amerika Serikat (AS), menyusul wabah Covid-19 yang kian meluas.

Dilansir dari AFP, Iran menyatakan siap bertukar secara penuh "tanpa prasyarat", tetapi Washington belum menanggapinya.

"Kami mengatakan beberapa waktu lalu bahwa kami siap menukar semua tahanan Iran dan Amerika," ungkap kantor berita ISNA mengutip juru bicara pemerintah Ali Rabei.

Baca juga: Iran Laporkan 1.500 Kasus Baru Infeksi Virus Corona

"Sekarang tampaknya Amerika lebih siap daripada sebelumnya untuk mengakhiri situasi ini," tambahnya seraya menekankan bahwa Iran masih menunggu jawaban.

"Washington telah diberitahu tentang kesiapan kami dan kami pikir tidak perlu mediator."

Negara Republik Islam ini pada Desember membebaskan Xiyue Wang seorang akademisi AS, dalam pertukaran dengan ilmuwan Massoud Soleimani.

Baca juga: Trump Veto Upaya Batasi Wewenang Perangnya terhadap Iran

Dalam pertukaran ini dikatakan, Iran terbuka untuk pertukaran lebih lanjut.

Rabei juga menyatakan keprihatinan tentang kesehatan beberapa tahanan Iran yang ditahan di AS, dan mengklaim mereka tidak diperlakukan dengan baik.

Salah satunya adalah Sirous Asgari, seorang ilmuwan Iran yang terinfeksi Covid-19 saat dalam penahanan, menurut Kementerian Luar Negeri Iran.

Baca juga: Karantina Abadi Bagi Penyanyi Perempuan Iran

Seorang juru bicara kementerian pekan lalu mengatakan, "semuanya sudah siap" dan "Asgari akan kembali ke Iran" tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sementara itu, Iran menahan warga AS Siamak Namazi, yang dihukum atas tuduhan mencakup spionase, bersama ayahnya Baquer dan pakar lingkungan Morad Tahbaz.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, Iran untuk sementara membebaskan veteran Angkatan Laut AS Micheal White pada 19 Maret.

Baca juga: Wabah Covid-19 Belum Selesai, Iran Bakal Buka Masjid di Bulan Ramadhan

Kedua negara telah menyerukan pembebasan tahanan dikarenakan wabah Covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia.

Iran sedang susah payah berjuang menangani wabah ini di Timur Tengah, sedangkan AS melaporkan jumlah kematian tertinggi di dunia.

Negara Republik Islam ini untuk sementara telah membebaskan 100.000 narapidana secara bertahap sejak Maret, menurut keterangan pengadilannya.

Baca juga: Staf Gedung Putih Terpapar Covid-19, Pejabat Kesehatan AS Anthony Fauci Isolasi Mandiri

Iran dan AS telah terlibat konflik selama beberapa dekade terakhir.

Ketegangan di antara mereka meningkat sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian nuklir dan menjatuhkan sanksi kepada Iran.

Baca juga: Gagal Kudeta Venezuela, Tentara Bayaran AS Terancam Hukuman 30 Tahun Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com