Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegembiraan Anak-anak Spanyol Keluar Rumah Setelah 6 Pekan Lockdown

Kompas.com - 27/04/2020, 15:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Pada Minggu, maksimal tiga anak di bawah 14 tahun diizinkan keluar selama sehari sekali selama satu jam antara pukul 09.00 sampai 21.00.

Selain itu, mereka juga tidak boleh keluar lebih daru satu kilometer dari rumah, dan waiib didampingi oleh salah satu orangtua.

Baca juga: Menteri Pendidikan Spanyol: Tidak Ada Anak Sekolah yang Gagal karena Virus Corona

Menteri Kesehatan Salvador Illa pada Jumat (24/4/2020) menerangkan, langkah itu akan menjadi batu pijakan dalam melonggarkan lockdown.

Sebelumnya, Illa bersikeras agar publik tetap berhati-hati ketika keluar rumah karena "kesehatan bangsa saat ini tengah dipertaruhkan".

Sikap pemerintah dalam melarang anak-anak keluar rumah mendapat kritikan, karena dinilai bisa berdampak pada kesehatan dan mental mereka.

Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Pablo Iglesias meminta maaf karena sudah mengurung mereka selama enam pekan di rumah.

Dia mengatakan tentu tidak mudah bagi mereka untuk terus berdiam di kamar, seraya mengucapkan terima kasih atas pengorbanan itu.

Baca juga: Update Virus Corona: Spanyol dan Iran Longgarkan Karantina | AS, India, Pakistan Mulai Lagi Perekonomian

"Akal sehat"

Rencana awal pemerintah mengizinkan anak-anak boleh keluar bersama orangtua untuk pergi ke supermarket, misalnya, menuai kecaman dan terpaksa ditarik.

Immaculata mengungkapkan, akal sehatnya menyiratkan bahwa izin buah hatinya bisa bermain di luar daripada ke supermarket jauh lebih aman.

"Jika saya ke supermarket, yang merupakan tempat tertutup, maka sekadar berjalan di ruang terbuka sangat baik bagi kami," jelasnya.

Baik Immaculata dan Lopez menyambut baik keputusan ini, seraya menyatakan mereka bisa memahami jika masih ada sikap hati-hati pemerintah demi mencegah penularan baru.

Baca juga: Korban Harian Covid-19 Menurun, Spanyol Siap Mulai Lagi Perekonomian

Immaculata mengeluhkan banyak orang tidak bertanggung jawab dengan membanjiri pantai serta taman, mengabaikan imbauan otoritas kesehatan.

"Saya kira izin bagi anak keluar dibuat lebih awal. Namun saya paham karena orang di Spanyol, Madrid terutama, tidak bisa diatur," jelasnya.

Keputusan itu dibuat setelah Negeri "Matador" nampaknya mulai melewati wabah virus corona, dengan melaporkan kematian harian di angka 288, terendah sejak 20 Maret.

Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan, mulai pekan depan, masyarakat diperbolehkan keluar rumah untuk berolahraga atau berjalan-jalan.

Kemudian pada Selasa (28/4/2020), Sanchez menerangkan jajarannya akan mengumumkan langkah lain lockdown yang bakal diterapkan pertengahan Mei.

Baca juga: Kabar Baik, Angka Kematian Virus Corona di Spanyol Turun 4 Hari Beruntun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com