Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Terdiam 3 Menit, Mengheningkan Cipta untuk Korban Virus Corona

Kompas.com - 04/04/2020, 10:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

"Martir" adalah julukan kehormatan yang dianugerahkan pemerintah China minggu ini, pada 14 pekerja medis yang gugur dalam pertempuran melawan Covid-19.

Para "martir" itu termasuk Dr Li Wenliang, whistleblower di Wuhan yang sempat ditegur pihak kepolisian, karena dituduh menyebarkan kabar yang meresahkan masyarakat pada awal merebaknya virus corona.

Baca juga: China Sebut Dokter Li Wenliang, Whistleblower Virus Corona, sebagai Martir

Kematian Li akibat virus corona memicu kesedihan dan kemarahan warga China atas penanganan krisis yang dilakukan pemerintah.

Polisi kemudian meminta maaf, dan pemerintah China setelah melakukan penyelidikan mengatakan hukuman yang diberikan oleh polisi Wuhan "tidak tepat".

Baca juga: Polisi Minta Maaf atas Hukuman ke Dr Li Wenliang, Warganet: Pergilah Minta Maaf ke Kuburannya

Peringatan pada Sabtu ini juga bertepatan dengan liburan tahunan Qingming, atau festival "menyapu makam".

Di festival itu orang-orang China mengunjungi makam kerabat dan meninggalkan persembahan sebagai bentuk kenangan.

Namun untuk mewaspadai terjadi gelombang kedua serangan virus corona akibat massa yang berkumpul, pihak berwenang melarang warga berkunjung ke makam.

Baca juga: Trump Ragukan Data Kasus Virus Corona di China

"Kami menganjurkan orang-orang tetap di rumah dan melakukan peringatan kecil di rumah untuk mengenang mereka yang meninggal," terang Fan Yu, seorang pejabat di Departemen Sosial China, dikutip dari AFP.

Pemakaman di seluruh Negeri "Tirai Bambu" lalu menawarkan layanan online untuk menyapu makam.

Caranya dengan staf pemakaman mengunjungi langsung pemakaman atas nama keluarga, dan pihak keluarga bisa menyaksikannya secara livestream.

Sejumlah situs web juga menawarkan layanan untuk memberi penghormatan "virtual", termasuk dengan menyalakan lilin digital dan meninggalkan sepiring buah digital.

Baca juga: Kota Shenzhen di China Jadi yang Pertama Larang Konsumsi Daging Anjing dan Kucing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com