Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sebut Dokter Li Wenliang, Whistleblower Virus Corona, sebagai Martir

Kompas.com - 02/04/2020, 21:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas China disebut menyebut Li Wenliang, dokter di Wuhan yang menjadi whistleblower virus corona, sebagai martir.

Penyebutan itu diembuskan media pemerintah di tengah kabar salah satu kolega Li, Dokter Ai Fen, menghilang setelah mengungkapkan dirinya dibungkam karena membagikan informasi virus itu.

Li Wenliang, dokter 34 tahun yang berprofesi sebagai ophthalmologist di rumah sakit Wuhan, meninggal pada Februari karena terinfeksi virus corona dari pasiennya.

Baca juga: Polisi Minta Maaf atas Hukuman ke Dr Li Wenliang, Warganet: Pergilah Minta Maaf ke Kuburannya

Sebelum terpapar, dia sempat membagikan imformasi dan memperingatkan publik mengenai wabah ini, sebelum didatangi oleh penegak hukum.

Oleh otoritas berwajib, dia diminta untuk menandatangani surat pernyataan karena dianggap memberikan informasi tak benar beberapa pekan sebelum Wuhan dikarantina.

Oleh pejabat di ibu kota Provinsi Hubei itu, Li mendapat predikat sebagai "martir" karena keberanian, dedikasi, dan cepat dalam menanggapi.

Dalam keterangan CCTV di Weibo, namanya ada di antara 14 pekerja kesehatan Hubei yang terinfeksi Covid-19 dan meninggal karena penyakit itu.

Mengutip keterangan pejabat setempat, CCTV mengabarkan bahwa pekerja medis itu mengabaikan keselamatan sendiri dengan bertugas di garda depan.

Kemudian seperti berpacu dengan waktu, mereka bekerja siang dan malam untuk menjaga keselamatan dan kesehatan jiwa manusia sebelum akhirnya gugur.

"Salut! Selamat tinggal para pahlawan," kata pejabat tersebut sebagaimana diwartakan oleh Daily Mail Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Kolega Dokter Pahlawan Li Wenliang Meninggal karena Virus Corona

Daftar itu mencakup Liu Zhiming, mantan kepala di Rumah Sakit Wuchang Wuhan, yang terinfeksi dan meninggal pada 18 Februari.

Kemudian dua kolega Dokter Li Wenliang, Jiang Xueqing (56) dan Mei Zhongming (57) juga masuk dalam daftar tim medis yang gugur saat bertugas.

Pemberitaan itu terjadi di tengah kabar menghilangnya Ai Fen, dokter yang pertama kali menemukan adanya varian baru corona itu.

Media 60 Minutes Australia memberitakan bahwa Ai tidak terlihat lagi setelah memberikan wawancara bagaimana dia dibungkam karena membagikan temuannya tersebut.

Tetapi orang yang mengaku mengenal Dokter Ai Fen berseloroh bahwa laporan tersebut tidak benar, dengan Ai masih hidup dan bekerja seperti biasa.

Berdasarkan data yang dirilis media China, sebanyak 3.000 tenaga medis terpapar virus corona saat bekerja, dengan 26 di antaranya meninggal.

Baca juga: Pemerintah China Putuskan Hukuman Polisi pada Dr Li Wenliang Tidak Layak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com