Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolega Dokter Pahlawan Li Wenliang Meninggal karena Virus Corona

Kompas.com - 03/03/2020, 17:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN,BBC

WUHAN, KOMPAS.com - Seorang dokter di Wuhan, China, yang menjadi rekan dokter pahlawan Li Wenliang dilaporkan meninggal dunia karena virus corona.

Berdasarkan laporan media setempat Global Times via BBC Selasa (3/3/2020), dokter yang meninggal tersebut bernama Mei Zhongming.

Dokter Mei disebut bertugas Rumah Sakit Pusat Wuhan. "Dia dilaporkan meninggal karena virus corona terbaru pada Selasa," ulas Global Times.

Baca juga: Dokter yang Peringatkan Virus Corona Meninggal, Dampak Obsesi China akan Stabilitas

Sementara CNN melaporkan, Dr Mei Zhongming yang berusia 57 tahun disebut dokter kepala sekaligus wakil direktur ophthalmology di RS Pusat Wuhan.

Dia disebut tidak hanya kolega. Namun juga atasan Dr Li Wenliang yang meninggal karena virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu pada 7 Februari.

"Pihak rumah sakit menyampaikan belasungkawa yang dalam atas kabar kematian Dr Mei," demikian keterangan RS yang diwartakan CNN.

Li dianggap sebagai pahlawan di China setelah dia berusaha mengungkapkan ke publik berbahayanya virus yang diyakini berasal dari Pasar Seafood Huanan tersebut.

Dokter berusia 34 tahun tersebut pertama kali menemukan kengerian virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 pada Desember lalu.

Dia kemudian mencoba memperingatkan koleganya akan bahaya virus tersebut. Namun tak lama kemudian, dia didatangi oleh polisi.

Li dianggap telah menimbulkan keresahan publik dan diminta untuk menandatangani surat peringatan, dengan ancman dia bakal dipenjara jika mengulanginya.

Baca juga: Berusaha Peringatkan akan Wabah Virus Corona, Dokter Ini Didatangi Polisi

Pada akhirnya, virus tersebut merebak di mana pemerintah setempat kemudian mengucapkan permintaan maaf secara terbuka kepada Li.

Sang dokter sendiri diketahui juga terpapar virus itu, dan meninggal pada 7 Februari, di mana kematiannya memantik kemarahan publik Negeri "Panda".

Sejumlah akademisi kemudian menuntut agar Beijing bisa mereformasi kebebasan berpendapat, dengan Amnesty International juga melontarkan kritik.

Direktur Regional Amnesty International untuk Asia Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Nicholas Bequelin berujar, kasus Li adalah pengingat yang tragis.

"Tentang bagaimana obsesi Pemerintah China akan 'stabilitas', mendorong negara itu untuk menekan informasi penting tentang hal yang menjadi kepentingan umum," jelasnya.

Li Wenliang sendiri sempat menuturkan dia merasa tersiksa karena diminta untuk membubuhkan tanda tangan ke kolom "saya bersedia" di surat peringatan.

Baca juga: Dokter yang Peringatkan Virus Corona Merasa Teraniaya Saat Didatangi Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber CNN,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com