Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbau Warga AS Kenakan Masker di Tengah Virus Corona, Trump: Saya Tak Akan Pakai

Kompas.com - 04/04/2020, 07:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menginstruksikan publik untuk mengenakan masker di tengah penyebaran virus corona. Meski begitu, dia takkan memakainya.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, dia mengumumkan rekomendasi yang dilayangkan oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Di imbauan CDC itu, Trump meminta kepada setiap warga untuk memakai masker non-medis atau pun kain untuk membantu mencegah infeksi virus corona.

Baca juga: Trump Ragukan Data Kasus Virus Corona di China

Dia menerangkan, hasil studi memperlihatkan bahwa penularan dari orang tanpa gejala ternyata begitu signifikan dalam tingginya kasus.

Dilansir BBC Jumat (3/4/2020), presiden 73 tahun itu berujar agar warga tak memakai masker kualitas medis. Sebab, benda itu akan diserahkan kepada tenaga kesehatan di garda terdepan.

"Masker ini sifatnya adalah kesediaan bagi Anda. Ini sifatnya sukarela, Anda tak wajib melakukannya. Saya sendiri tak akan mengenakannya," tegas dia.

Kepala Korps Kesehatan Publik AS, Laksamana Madya Jerome Adams menuturkan, imbauan dari CDC itu datang karena saat ini, lebih banyak warga tak menunjukkan gejala.

Meski begitu dikutip oleh AFP, Adams tetap menekankan praktik social distancing untuk mencegah penularan masih tetap vital.

Pengumuman itu dibuat setelah Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular AS, mendukung pemberian dana atas sebuah penelitian.

Dalam studi tersebut, penggunaan kain voal ultrafine diklaim mampu mencegah virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu masuk tatkala orang bernapas.

Baca juga: Putin Kirim Bantuan Alat Medis ke AS, Trump: Very Nice

Sejak teridentifikasi di China, pakar kesehatan menyebut patogen yang menyebabkan Covid-19 itu menular lewat bersin dan batuk.

Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, penularan lewat udara (airborne) diketahui selama perawatan medis tertentu.

Rekomendasi itu juga terjadi setelah Negeri "Uncle Sam" mengalami kelangkaan masker, yang kini produksinya bergantung pada China.

Presiden dari Partai Republik itu meminta agar publik "membuat masker sendiri", atau mengenakan syal, dengan masker medis difokuskan kepada dokter serta perawat.

Sebelum Trump menyatakannya, pejabat setempat seperti Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo sudah meminta masyarakat mengenakan penutup hidung.

Di Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan meminta warganya memakai masker, dan melarang usia di bawah 20 tahun untuk keluar rumah.

Baca juga: Virus Corona, Trump Minta Publik AS Bersiap akan 2 Pekan yang Menyakitkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com