Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2023, 11:32 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Apakah kamu pernah minum soda gembira? Jika diperhatikan, minuman ini merupakan campuran air soda tawar atau biasa disebut soda, sirup, dan krim kental manis, dan es batu.

Air soda yang biasa digunakan untuk soda gembira tak mempunyai warna alias transparan dengan gelembung-gelembung kecil.

Menurut Healthline, air soda atau soda water termasuk jenis air berkarbonasi. Air dicampur dengan gas karbon dioksida di bawah tekanan.

Produk air berkarbonasi bukan hanya air soda; ada juga sparkling water, club soda, air seltzer, dan fizzy water.

Baca juga:

Masing-masing mempunyai ciri khas tertentu, air soda misalnya, merupakan nama umum yang dapat merujuk pada air seltzer atau sparkling water.

Air soda bisa berasal dari dua sumber seperti dilansir dari Food Network. Pertama, air biasa ditambah dengan karbon dioksida yang menghasilkan karbonasi, biasa disebut air seltzer.

Kedua, air soda alami yang bersumber dari mata air atau sumur bawah tanah dimasukkan ke dalam botol. Air ini umumnya disebut sparkling water.

Air soda tidak mengandung alkohol karena hanya terdiri dari air, gas karbon dioksida, dan kadang ditambah dengan mineral lain.

Kamu mungkin merasakan sensasi seperti ditusuk kecil saat minum air soda. Hal itu dikarenakan asam karbonat dalam air soda merangsang ujung saraf di mulut.

Mengutip Healthline, salah satu kekhawatiran terbesar tentang air soda adalah pengaruhnya terhadap gigi karena enamel terkena asam secara langsung.

Dalam sebuah penelitian, minuman berkarbonasi menunjukkan potensi kuat untuk merusak enamel tetapi hanya jika minuman tersebut mengandung gula.

Tinjauan terhadap beberapa penelitian menemukan bahwa kombinasi gula dan karbonasi dapat menyebabkan kerusakan gigi yang parah.

Namun, air soda biasa hanya menimbulkan sedikit risiko terhadap kesehatan gigi.

Kamu bisa mencoba minum air soda setelah makan atau bermukur dengan air biasa setelah minum air soda jika khawatir dengan efeknya terhadap gigi.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com