Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2022, 14:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lotus root atau akar teratai merupakan bahan makanan yang banyak diolah di Asia, khususnya China.

Dilansir dari The Spruce Eatspemanenan akar teratai ini pertama kali dilakukan pada ratusan tahun lalu di Guangzhou, China.

Saat itu, akar teratai banyak diolah di distrik Huadu dan kota Jingtang. Setelah dicabut dari lumpur, umbi ini dibersihkan, dimasak, dan disajikan di piring.

Waktu pemanenan akar teratai umumnya berlangsung saat Festival Dongzhi, yakni perayaan titik balik matahari musim dingin sesuai dengan kalender China.

Konon, teratai pertama yang tumbuh di China merupakan berkat He Xiangu, satu dari Delapan Dewa dalam mitologi Tiongkok.

He Xiangu dipercaya memberikan tanaman teratai untuk penduduk desa yang saat itu kelaparan dan berlanjut hingga ke generasi berikutnya.

Akar teratai bisa disimpan maksimal hingga dua minggu. Dengan catatan, akar teratai belum dicuci, kemudian dibungkus kain lembap. Setelahnya disimpan di kulkas. 

Baca juga:

Olahan dan cita rasa akar teratai

Ilustrasi akar teratai goreng. shutterstock/Byjeng Ilustrasi akar teratai goreng.

Tumbuhan lotus asli saat ini bisa ditemui di Asia, Australia, Timur Tengah, dan New Guinea.

Berbeda dengan warna bunga teratai yang cerah, akar teratai justru memiliki warna coklat pucat karena tumbuh di perairan berlumpur.

Warna akar teratai sekilas tampak tidak menggugah selera. Padahal, dagingnya yang berwarna putih dan memiliki beberapa lubang ini terasa nikmat.

Rasa akar teratai bercampur antara sedikit manis dan sedikit pahit. Teksturnya renyah dan terasa menyegarkan saat dimakan karena memiliki kandungan air yang tinggi.

Cita rasa akar teratai itu bisa didapat dari berbagai pengolahan, seperti direbus, ditumis, atau digoreng.

Olahan akar lotus rebus biasanya menjadi sup, sementara akar teratai yang digoreng umumnya berupa keripik tipis yang renyah.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com